
Rusia Tiba-Tiba Ngamuk ke Tetangga RI, Ada Apa?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Rusia mengecam keputusan Australia yang melarang negara tersebut membangun kedutaan baru setelah pejabat intelijen memperingatkan hal itu menimbulkan ancaman keamanan.
"Kami sangat menyesalkan, Australia dengan rajin terus mengikuti jalur yang dibuat oleh penulis histeria Russophobia, yang sekarang aktif di negara-negara kolektif Barat," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip AFP, Kamis (15/6/2023).
"Australia mengincar keunggulan di antara negara-negara ini," guraunya, seraya menambahkan bahwa Rusia akan mempertimbangkan pembalasan.
Australia memblokir Rusia untuk membangun kedutaan baru di bawah naungan Gedung Parlemen pada Kamis setelah pejabat intelijen memperingatkan hal itu menimbulkan risiko mata-mata dan ancaman keamanan.
Adapun, Rusia memegang sewa untuk sebidang tanah sekitar 400 meter dari kantor parlemen Australia di Canberra, dan telah meletakkan dasar untuk gedung kedutaan baru.
Namun, setelah gagal memblokir pembangunan di pengadilan, pemerintah Australia mengesahkan undang-undang baru pada Kamis yang secara khusus dirancang untuk menghentikan pembangunannya.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan badan-badan intelijen telah memberikan "saran keamanan yang sangat jelas" saat bergerak.
Kedutaan Moskow saat ini tidak akan terpengaruh oleh undang-undang baru, yang mendapat dukungan bipartisan.
Undang-undang baru juga mengakui bahwa Rusia mungkin memenuhi syarat untuk kompensasi finansial.
(luc/luc) Next Article Heboh Tetangga RI Tiba-Tiba 'Ngamuk' ke Rusia, Kenapa?