
Jokowi Tak Mau RI Betah Jadi Negara Berkembang, Ini Pesannya

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan jurus pemerintah untuk menjadikan Indonesia negara maju dalam 10-15 tahun mendatang melalui ekosistem mobil listrik. Namun, salah satu syaratnya menurutnya yaitu harus memilih pemimpin negara yang benar di masa mendatang.
Hal ini diungkapkan Presiden Jokowi ketika memberi sambutan acara peletakan batu pertama Pabrik Foil Tembaga PT Hailiang Nova Material Indonesia, di Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023).
Jokowi menjelaskan, jika bisa mengintegrasikan hasil olahan bahan mentah seperti tembaga, nikel, timah, dan bauksit, di dalam negeri, maka akan memberikan nilai tambah yang besar. Dengan demikian, Indonesia bisa menjadi negara maju.
Dalam pengembangan ekosistem mobil listrik, Jokowi juga menyebut banyak merekan mobil terkenal juga sudah melirik Indonesia untuk berinvestasi.
Selain itu, ia juga berpesan memilih pemimpin negara yang benar juga mempengaruhi cita-cita Indonesia menjadi negara maju.
"Ini mungkin untuk para tokoh agama dan para kiai yang kami cintai, saya sudah sampaikan oleh sebab itu pemimpin yang akan datang sangat menentukan sekali. 2024, 2029, 2034 sangat menentukan begitu bener kita, negara ini akan Insya Allah melompat menjadi negara maju," kata Jokowi.
Ia mengatakan jika keliru maka Indonesia akan bernasib pada seperti negara di Amerika Latin yang terus menjadi negara berkembang sejak tahun 1960-1970an.
"Kalau keliru itu seperti di negara Amerika Latin tahun 60-70an sudah jadi negara berkembang tapi sampai sekarang negara berkembang. kita tidak mau seperti itu, kita mau negara kita ini menjadi negara maju," kata Jokowi.
(wia) Next Article Catat! Pabrik Nikel & Tembaga Terbesar Dunia Ada di RI
