²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Kudeta Wagner Group di Rusia Berefek ke Israel-Iran, Kenapa?

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
26 June 2023 14:50
FILE - In this photo released by Iranian Army on  Aug. 24, 2022, drones are prepared for launch during a military drone drill in Iran. The Iranian-made drones that Russia sent slamming into central Kyiv this week have produced hand-wringing and consternation in Israel, complicating the country’s balancing act between Russia and the West. (Iranian Army via AP)
Foto: AP/

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Upaya kudeta oleh kelompok tentara bayaran Wagner Group di Rusia disebut-sebut bisa mengubah paradigma tentang bagaimana perang Ukraina-Rusia berdampak pada keamanan Israel terkait Iran.

Dalam sebuah analisis oleh The Jerusalem Post (Jpost) pada Senin (26/6/2023) disebutkan perang Rusia-Ukraina membuat dinamika dalam hubungan Moskow dengan Iran dan Israel.

Sejak Moskow menyerang Kyiv pada Februari 2022, perang telah menunda kesepakatan nuklir Iran, karena Presiden Rusia Vladimir Putin berselisih dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan negara-negara sekutu Barat.

Hal ini juga menyebabkan ketakutan yang merajalela di Israel bahwa Rusia akan mengakhiri operasi udara Israel terhadap proksi Iran di Suriah.

Perang juga menunda kesepakatan nuklir Iran lagi Oktober lalu, ketika terungkap bahwa Teheran memberikan drone kepada Putin dan kembali menyebabkan ketakutan bahwa Rusia akan memberikan senjata berbahaya baru ke Republik Islam sebagai imbalan atas penjualan drone.

"Dari perspektif keamanan, beberapa dari tren ini tampaknya menguntungkan Israel dan beberapa jelas tidak, tanpa memberikan dampak yang lebih luas pada hubungan Israel-Rusia terkait Badan Yahudi dan masalah lainnya," tulis Jpost.

Lalu bagaimana upaya kudeta Grup Wagner di Rusia berdampak pada masalah Israel dan Iran?

Pertama, analisis tersebut menyebut Putin kemungkinan tetap berkuasa dan melanjutkan perang dengan Ukraina meskipun kudeta Wagner melemahkan posisinya.

"Ini bisa melanjutkan tren perang Rusia-Ukraina yang menekan kesepakatan nuklir yang lebih luas antara Barat dan Iran, sesuatu yang akan menyenangkan Israel. Tapi itu bisa mempertahankan masalah ancaman keamanan di Suriah dan tambahan bantuan militer Rusia ke Iran," sebut analisis tersebut.

Bantuan militer semacam itu dapat mencakup senjata dunia maya baru, sistem rudal anti-pesawat S-400, pesawat Rusia canggih baru, atau bahkan kemajuan di bidang senjata nuklir.

Kedua, upaya kudeta yang gagal tersebut dapat mengubah banyak hal. Misalnya, apakah Putin yang melemah dapat mengakhiri perang Ukraina atau bahkan gagal tanpa resolusi resmi. Di sisi lain, Rusia mungkin mulai bekerja lebih kooperatif lagi dengan AS dalam masalah Iran.

"Israel tidak akan senang tentang itu," menurut analisis. "Tapi Putin, atau orang lain yang mungkin menggantikannya, mungkin juga meredakan ketegangan dengan Israel atas Suriah, karena dukungan Yerusalem untuk Ukraina akan mulai berkurang."

"Demikian juga, jika Ukraina mulai kurang berarti, Rusia mungkin merasa kurang perlu untuk sepenuhnya mengganti Iran dengan senjata baru, dan mungkin cukup dengan membayar mereka."

Analisis menyebut hal ini mungkin dampak paling penting yang dapat ditimbulkan Moskow terhadap keamanan Israel, sebab masalah nuklir melibatkan banyak pihak, dan hanya Rusia yang dapat mengganggu keseimbangan senjata dengan memberikan senjata Rusia baru kepada Iran, atau menjaga keseimbangan dengan menahan diri.

Namun ada juga beberapa skenario liar terkait kudeta. Beberapa pihak khawatir, jika Putin digulingkan, beberapa senjata nuklir Rusia dapat jatuh ke tangan teroris atau negara atau kelompok nakal.

"Ini akan menjadi skenario terburuk bagi Israel dan Barat," kata analisis tersebut.

Meski begitu, analisis tersebut menyebut masih terlalu dini untuk mengetahui ke arah mana dinamika di Moskow akan berdampak pada keamanan Israel terkait Iran dan Suriah.


(luc/luc) Next Article Panas! Muncul Isu Putin Mau Dikudeta, Siapa Dalangnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular