²©²ÊÍøÕ¾

BKKBN: Wanita Tunda Nikah, Awas Kena Penyakit Ganas!

Tim Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
09 July 2023 15:00
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng Korps Brimob Polri dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menurunkan angka stunting di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. (Dok: Humas Brimob)
Foto: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng Korps Brimob Polri dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menurunkan angka stunting di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. (Dok: Humas Brimob)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengingatkan tentang adanya penyakit ganas yang muncul di tubuh manusia, terutama wanita, bila tidak menikah dan beranakpinak.

Hal ini diungkapkannya mengingat adanya fenomena tren kecenderungan ingin jomblo di tengah-tengah masyarakat karena keinginan emosional, bukan lagi karena pertimbangan logika karena turut melibatkan orang-orang yang mapan dan berpendidikan.

"Ada informasi yang miss yang terkait reproductive health dan sexual education, sehingga akhirnya orang itu secara emotional tidak mau punya anak bukan karena pertimbangan logika," kata Hasto dalam program Your Money Your Vote ²©²ÊÍøÕ¾, dikutip Kamis (22/6/2023).

Hasto yang merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi itu menjelaskan bahwa sejumlah penyakit tersebut dalam bentuk kanker atau neoplasma ganas. Penyakit kanker itu akan menyerang wanita yang tidak punya anak dalam bentuk kanker payudara dan kanker endometrium.

"Jadi yang namanya kanker endometrium cenderung pada orang-orang yang tidak punya anak atau anaknya sedikit, dan yang namanya kanker payudara cenderung menyerang mereka-mereka yang tidak menyusui," kata Hasto.

Namun, dia mencatat jumlah orang berpendidikan memiliki ekonomi yang mapan, dan tinggal di perkotaan yang tidak mau menikah populasinya masih sedikit ketimbang masyarakat yang menikah dan hamil. Fakta ini diperoleh dari data Elsimil atau Elektronik Siap Nikah dan Hamil.

"Segmen itu sedikit kenapa? kita masih melihat begitu karena jumlah yang hamil di Indonesia masih 4,8 juta setahun, yang nikah masih 1,9 juta meski trennya meurun," kata Hasto.

"Tapi dari yang nikah 1,9 juta itu yang hamil di tahun pertama 80%, atau 1,6 jutanya, maka pekerjaan rumah kita menjaga kualitas. BKKBN orientasinya dulu dua anak cukup sekarang kualitasnya yang jangan sampai stunting," tuturnya.


(haa/haa) Next Article Bukti Sahih Kiamat Makin Dekat, Bumi Kian Sesak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular