
Hyundai Makin Gila, Jor-joran Produksi Mobil Listrik di RI

Bekasi, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Hyundai Motor ASEAN HQ, Young Tack Lee mengungkapkan bahwa PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (PT HMMI) berkomitmen untuk berperan aktif mengikuti kebijakan pemerintah Indonesia terkait peralihan dari mobil berbahan bakar bensin ke mobil listrik. Pihaknya pun akan menggenjot produksi mobil listrik di Indonesia.
"Pemerintah Indonesia maunya memang bisa secepatnya mengalihkan ke mobil listrik kan. Jadi itu memang kerja sama, itu peran dari Hyundai mengikuti kebijakan dari pemerintah," kata Young Tack Lee saat ditemui di PT HMMI Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).
Lee mengatakan, tahun depan PT HMMI berencana untuk memproduksi mobil listrik yang lebih beragam, salah satunya dengan menghadirkan tipe-tipe mobil Hyundai yang ada di Korea Selatan untuk diproduksi juga di Indonesia.
"Jadi memang dari Hyundai sendiri tahun depan juga maunya memproduksi mobil listrik lebih beragam. Supaya mungkin Hyundai bisa bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, agar Indonesia bisa secepatnya beralih ke mobil listrik," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, dia pun membeberkan produksi Ioniq 5 pada tahun lalu hanya 250 unit per bulan. Angka produksi itu dinilai sedikit lantaran bermasalah pasokan semikonduktor. Untuk tahun ini, produksinya bisa ditingkatkan menjadi 1.000 unit per bulan.
![]() Hyundai Ioniq 5 di pameran kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 Jakarta, Jumat (22/7/2022). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki) |
"Hyundai tahun yang lalu satu bulan produksinya hanya 250 unit karena semikonduktornya kurang tetapi untuk tahun ini sudah mulai satu bulan produksi 1.000 unit jadi sekarang kalau orang yang ingin membeli mobil listrik itu antre, sekarang sudah lebih enak, sudah bisa dapat langsung," ujarnya.
Berdasarkan data produksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Hyundai memproduksi sebanyak 1.865 unit Ioniq 5 sepanjang 2022 atau rata-rata produksinya hanya 155 unit per bulan. Sementara tahun ini, pada Januari hingga Mei, Ioniq 5 sudah diproduksi 3.060 unit atau berarti 1.011 unit per bulan.
Lee mengungkap target produksi mobil listrik pada tahun ini sebesar 10 ribu unit atau 833 unit per bulan. Menurut dia volume produksi yang dilakukan di pabrik Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dengan kapasitas 150 ribu unit per tahun itu bisa ditingkatkan sesuai permintaan.
"Tahun ini rencana menjual mobil listrik 10 ribu unit tetapi kalau dari pasar mau dari Hyundai memang bisa kapan saja menambah produksi nya itu tidak ada masalah," ujar Lee.
Sementara itu, Hyundai juga menargetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mobil listriknya yang diproduksi di Indonesia meningkat hingga 60% usai pabrik battery system yang sedang mereka bangun di Cikarang beroperasi. Ini juga sesuai harapan pemerintah Indonesia.
"Nah jadi TKDN Hyundai bisa di atas 60%. Sekarang 40%. Peraturan di Indonesia sebenarnya sampai tahun 2024 harusnya memang 60%,"Â ucapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Advisor Hyundai Motor ASEAN HQ, Kang Hyun Lee.
"Tahun depan juga (Hyundai) akan ada meluncurkan dua mobil listrik lagi di Indonesia, dan juga maunya mobil listrik yang buat di Korea mereka itu semuanya juga mau dibawa (diproduksi) ke Indonesia," ujar Kang Hyun Lee.
Lebih lanjut Kang Hyun Lee mengatakan, seharusnya pemerintah Indonesia juga mendorong agar Indonesia di masa depan bisa dapat lebih hijau dengan mendorong penggunaan mobil listrik, salah dua upayanya bisa dengan memberikan subsidi kendaraan listrik kepada masyarakat, serta mendorong para pejabat untuk menggunakan mobil listrik.
"Seharusnya pemerintah mendukung dan juga mendorong untuk memang green, dan untuk masa depan. Di Indonesia juga kan ada nikel, jadi seharusnya Indonesia memberikan subsidi, mungkin juga pejabat-pejabat pemerintah mereka menggunakan mobil listrik duluan biar memang pasar mobil listrik di Indonesia lebih besar, bukan hanya ekspor saja tapi di lokal biar jual lebih banyak," terangnya.
(wur) Next Article Merek Jepang & China Minggir, Nih Raja Mobil Listrik di Asia