
Akhirnya Sengketa Lahan di IKN Beres di Tangan Luhut

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Panajam Paser, Kalimantan Timur disebut memiliki sejumlah tantangan. Salah satunya adalah isu sengketa lahan. Apa benar?
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi IKN Agung Wicaksono pun blak-blakan soal ini. Menurut Agung masalah sengketa lahan perlahan sudah mulai teratasi oleh Satgas Percepatan Perolehan Lahan dan Investasi IKN yang diketuai Luhut B Pandjaitan.
"Ini menarik salah satu pekerjaan kami di Otorita IKN yang sangat didukung oleh kepempimpinan tertinggi adalah dengan dibentuknya Satgas Percepatan Investasi dan Perolehan Lahan yang diketuai oleh Luhut Binsar Panjaitan karena memang permasalahan lahan sangat membutuhkan koordinasi lintas sektor mulai dari pusat sampai daerah dari berbagai kementerian. Ini perlahan-lahan mulai teratasi," katanya di Economic Update, Selasa (11/7/2023).
Agung menjelaskan Satgas Percepatan Perolehan Lahan dan Investasi IKN terus menyelesaikan masalah sengketa lahan. Jangan sampai, investor ragu masuk IKN karena ketidakpastian harga lahan yang bersifat spekulatif.
![]() PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah melaksanakan pembangunan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN). Saat ini, total kontrak yang diperoleh WIKA Group di IKN mencapai Rp3,48 triliun. (Dok. Wika) |
"Satgas perolehan lahan sudah bekerja keras memetakan untuk melihat kondisi lahan ini dan satgas ini bersama-sama merumuskan harga tanah ini berapa di IKN untuk investor kemudian masuk dan membangun, supaya tidak menjadi korban spekulasi," imbuhnya.
Maka dari itu, kepastian harga dan lahan yang sudah dibebaskan pemerintah penting agar investor mau menanamkan modalnya di IKN. Dengan begitu pemerintah bisa mendorong lebih banyak investor swasta murni dan badan usaha (KPBU) di IKN.
"Ini kan tentu tidak ada kepastian hukum jadi kita lihat betapa pemerintah serius mengupayakan adanya kepastian hukum dengan adanya Satgas tersebut. Dan pelan-pelan kita mulai lihat hasilnya dan kita harapkan ini akan membuat investor semakin yakin," jelasnya.
Sebelumnya, Agung menyebut sampai saat ini ada 240 Letter of Intent (LoI) untuk berbagai bidang investasi yang telah disampaikan investor untuk menanamkan modalnya di IKN. Terdiri ddari berbagai bidang antara lain fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, perumahan, mixed use, perkantoran, utilitas, konsultan, energi, konektivitas, pengelolaan limbah, infrastruktur lainnya, zona industri, barang & jasa, dan teknologi.
(wur/wur) Next Article Proyek Lanjut! Basuki: Semua Pegawai Berkantor di IKN Maret 2025