²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi IKN, Agung Wicaksono mengungkapkan bahwa regulasi terkait Ibu Kota Nusantara (IKN) sangat kuat dan telah dirumuskan dalam sebuah Undang-Undang (UU). Sehingga investor tidak perlu takut maupun khawatir dengan adanya potensi perubahan regulasi terkait IKN di masa yang akan datang.

"UU bukan sesuatu yang bisa diubah oleh 1 orang, 1 kelompok, atau partai maupun fraksi. Ini harus melalui proses secara utuh bersama-sama, tentu ini bukan sesuatu yang mudah untuk berubah," jelas Agung dalam program Economic Update 2023, Selasa (11/7/2023).

Baca: Otorita IKN Buka-bukaan, Sektor Ini Ramai Diminati Investor

Ia mencontohkan, saat dirinya menjadi salah satu direktur Mass Rapid Transit (MRT), proyek yang dilakukan groundbreaking oleh Jokowi ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sampai saat ini proyek tetap kokoh dan terus berkembang, meski kepemimpinan Jokowi berakhir di Jakarta.

Foto: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah melaksanakan pembangunan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN). Saat ini, total kontrak yang diperoleh WIKA Group di IKN mencapai Rp3,48 triliun. (Dok. Wika) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah melaksanakan pembangunan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN). Saat ini, total kontrak yang diperoleh WIKA Group di IKN mencapai Rp3,48 triliun. (Dok. Wika)

Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN) ke depan akan tetap berjalan dan diminati banyak pihak meski pemimpinan telah berganti.

Baca: Otorita IKN Buka-bukaan, Sektor Ini Ramai Diminati Investor

Menurut Agung, nantinya pemimpin yang baru tidak akan punya pilihan, selain melanjutkan proyek IKN. Terlebih proyek ini sangat baik dalam mendorong pemerataan ekonomi ke depan.

"Gubernur Jakarta sudah berubah berkali-kali. Tapi apakah ada masalah dengan proyek MRT? Berjalan terus dengan baik. Dipakai terus, penumpang makin banyak dan makin meluas. IKN ini sebuah cita-cita Indonesia untuk membangun dengan merata, membangun tidak hanya di jawa, tapi di titik tengah Indonesia, di kalimantan. Sehingga menunjukkan peluang kesejahteraan, munculnya pusat pertumbuhan ekonomi di tempat lain, termasuk Kalimantan sebagai paru-paru dunia," tegasnya.

(dpu/dpu) Next Article Now! Luhut Blak-Blakan Soal Nasib Hilirisasi RI