
Tahun Politik, Bahlil Yakin Investasi Rp 1.400 T Tercapai

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimistis target investasi sebesar Rp 1.400 triliun dapat terealisasi, meskipun dalam kondisi tahun politik dan ekonomi global belum pulih sepenuhnya
"Investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional kita tetap masih dalam tren yang positif," kata Bahlil dalam Economic Update ²©²ÊÍøÕ¾, Kamis (13/7/2023).
Bahlil mengatakan bahwa memang target investasi RI di tahun 2023 dinaikkan menjadi Rp 1.400 triliun oleh Presiden Joko Widodo. Hal ini menjadi salah satu prasyarat agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5%, bila dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai Rp 1.200 triliun.
"Nah, target Rp 1.400 triliun tersebut di kuartal pertama sudah mencapai Rp 320 triliun lebih. Komposisinya adalah PMA (penanaman modal asing) kurang lebih sekitar 53%-54% dan PMDN (penanaman modal dalam negeri) kurang lebih sekitar 46%-47%," jelasnya.
Meskipun dalam kondisi yang sulit untuk mengelola investasi di era pasca pandemi, ditambah dengan tahun politik, kata Bahlil, pihaknya berpandangan di kuartal kedua ini bisa mencapai target.
"Dalam perspektif analisa ataupun proyeksi kita di kuartal kedua, kami berpandangan sebentar lagi kita mulai akan mengumumkan secara resmi bahwa target bisa tercapai. Jadi bisa mencapai target sekalipun dengan susah ya, karena mengelola investasi di era pasca pandemi dan tahun politik itu kecenderungannya wait and see," ujarnya.
Lebih lanjut, Bahlil mengaku bahwa pihaknya menggunakan cara yang tidak lazim dalam pengelolaan investasi. Sebab, apabila mengelola investasi hanya dengan cara yang lazim itu akan sulit sekali dalam mencapai target.
"Mengelola investasi hanya dengan cara-cara lazim ini target susah untuk kita capai. Ini kita lakukan dengan cara-cara yang tidak lazim. Insya Allah semoga di tahun politik ini tidak terlalu banyak gejolak, maka kami yakin bahwa Rp 1.400 triliun bisa tercapai," tuturnya.
Sebab, lanjutnya, investasi merupakan upaya negara hadir bagi masyarakat. Antara lain untuk menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan negara, dan menciptakan nilai tambah.
"Fokus kita investasi adalah hilirisasi," pungkasnya.
(fab/fab) Next Article Soal Karbon, Menteri Jokowi Ogah Kecolongan Tetangga!
