²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Jreng! Diplomat Top China & AS Bertemu di Jakarta, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
13 July 2023 21:15
U.S. and Chinese flags are seen in this illustration taken, January 30, 2023. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/DADO RUVIC

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan diplomat tinggi China Wang Yi mengadakan pertemuan di Jakarta, Kamis (13/7/2023). Hal ini terjadi saat tensi kedua negara sedang panas.

Pembicaraan di Jakarta dilakukan hampir sebulan setelah Blinken melakukan perjalanan ke Beijing, kunjungan pertama menteri luar negeri AS dalam hampir lima tahun ke negara itu. Pertemuan di Jakarta ini dilakukan di sela-sela pembicaraan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

"Direktur, senang bertemu denganmu," kata Blinken kepada Wang, yang saat ini menjabat Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis China, seraya berjabat tangan, dikutip AFP.

Wang sendiri mewakili Beijing dalam pertemuan ASEAN kali ini. Ia menggantikan Menteri Luar Negeri Qin Gang yang tidak dapat hadir karena alasan kesehatan.

Ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir karena sejumlah masalah, termasuk meningkatnya ketegasan China di kawasan itu dan pembatasan besar-besaran yang diberlakukan oleh AS pada ekspor semikonduktor canggih.

Beberapa hari yang lalu, AS bersama sekutunya dalam aliansi NATO bahkan menyebut Beijing menantang kepentingan, keamanan, dan nilai-nilai aliansi itu dengan ambisi dan kebijakan pemaksaan.

"China menggunakan berbagai alat politik, ekonomi, dan militer untuk meningkatkan jejak globalnya dan memproyeksikan kekuatannya, sementara tetap tidak jelas tentang strategi, niat, dan pembangunan militernya," kata para kepala negara NATO dalam komunike mereka dikutip Reuters.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada wartawan di KTT bahwa meskipun China bukan 'musuh' NATO, China semakin menantang tatanan internasional berbasis aturan dengan 'perilaku pemaksaannya'.

"China semakin menantang tatanan internasional berbasis aturan, menolak mengutuk perang Rusia melawan Ukraina, mengancam Taiwan, dan melakukan pembangunan militer yang substansial," katanya, meski NATO tidak menyebutkan Taiwan dalam komunikenya.

Meski begitu, perjalanan Blinken ke Beijing membuka kesibukan diplomasi. Setelah Blinken, Menteri Keuangan Janet Yellen mengunjungi China pekan lalu dan utusan iklim Gedung Putih John Kerry juga dijadwalkan pergi ke Negeri Tirai Bambu untuk beberapa hari mendatang.


(luc/luc) Next Article China Ultimatum AS: Kerja Sama atau Konflik!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular