²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Kudeta Niger Makan Korban: Prancis!

sef, ²©²ÊÍøÕ¾
01 August 2023 16:00
Presiden Nigeria Mohamed Bazoum (AP/Boureima Hama)
Foto: (AP/Boureima Hama)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Prancis akan mengevakuasi warga negaranya dari Niger, negara Afrika yang baru saja dilanda kudeta. Pengumuman resmi disampaikan Kementerin Luar Negeri, Selasa (1/8/2023).

Hal ini didorong serangan terhadap kedutaan Prancis di Niamey dan penutupan wilayah udara Niger yang membuat keberangkatan reguler tidak mungkin dilakukan. Niger sendiri merupakan jajahan Prancis selama lebin dari 50 tahun dan merdeka tahun 1960-an.

"Prancis sedang mempersiapkan evakuasi dalam menghadapi situasi keamanan yang sesuai di Niamey," tegas lembaga negara itu, dimuat AFP.

"Prancis juga menawarkan untuk mengevakuasi warga negara Eropa lain yang ingin pergi," tambahnya.

Niger merupakan negara yang cenderung tak kondusif di Afrika dengan maraknya kudeta. Pekan lalu, Presiden Mohamed Bazoum ditahan oleh pengawal kepresidenannya sendiri dalam kudeta ketiga dalam beberapa tahun terakhir.

Bazoum sendiri, yang dipilih secara demokratis, dianggap pro Barat. Kepala Pengawal Presiden, Jenderal Abdourahamane Tiani, menyatakan dirinya sebagai pemimpin baru meski klaimnya telah ditolak secara internasional.

Senin, Junta Niger menuduh Prancis berusaha ikut campur secara militer untuk mengembalikan Bazoum ke kursi presidennya. Kemarin, ribuan orang juga dilaporkan berunjuk rasa di luar kedutaan Prancis di Niamey.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Minggu berjanji akan mengambil tindakan "segera dan tanpa kompromi" jika warga atau kepentingan Prancis diserang. Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengatakan demonstrasi itu terorganisir, tidak spontan, keras, sangat berbahaya, dengan bom molotov.

"Bahkan bendera Rusia muncul," katanya menunjukan adanya dukungan ke Rusia secara tiba-tiba oleh massa.

Sebelumnya, kecaman datang dari para pemimpin Afrika Barat. Mereka mengancam akan menggunakan kekerasan dan sanksi keuangan kepada para pemberontak.

Diketahui junta berafiliasi dengan militer Mali dan Burkina Faso, yang juga lebih dulu melakukan kudeta di negara masing-masing. Mereka bahkan mengancam intervensi di Niger berarti deklarasi prang melawan keduanya.


(sef/sef) Next Article Kudeta Pecah di Negara Ini, Warga Teriak 'Hidup Putin'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular