
Pembangkit Gas Milik RI Terbesar se-ASEAN 'Nyala' Tahun Ini

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1 diproyeksikan akan beroperasi pada Semester II tahun 2023 ini. Pembangkit gas yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara (ASEAN) ini memilik kapasitas 1.760 Mega Watt (MW).
Direktur Utama Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), Dannif Danusaputro membenarkan bahwa PLTGU Jawa 1 akan beroperasi pada semester II tahun 2023 ini. "Kita targetkan semester tahun ini. Mudah-mudahan selesai," terang Dannif kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Rabu (2/8/2023).
Sebagaimana diketahui, sebelumnya pemerintah menargetkan pembangunan proyek PLTGU Jawa 1 yang berlokasi di Desa Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini bisa selesai pada Desember 2022. "Ada kendala-kendala sedikit dan itu biasa. Tapi kita terus progress untuk menyelesaikan proyek ini," tandas Dannif.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif akhirnya membeberkan masalah utama dari molornya operasi PLTGU Jawa-1 yang berlokasi di Desa Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Arifin mengungkapkan bahwa yang menjadi biang kerok dari molornya operasi PLTGU Jawa-1 adalah karena alat yang digunakan tidak sesuai dengan standar. "Ada masalah desain alat. Ya ternyata nggak proven," jelas Arifin di Gresik, Jawa Timur, saat ditanya apa alasan utama PLTGU Jawa-1 belum juga beroperasi hingga sekarang, dikutip Jumat (5/5/2023).
Lebih lanjut, Arifin enggan untuk mengatakan dari mana asal alat yang nyatanya belum memenuhi standar itu. Namun yang pasti, alat tersebut disokong oleh perusahaan yang memiliki nama besar di kelasnya.
Dia menyebut, perusahaan penyedia alat tersebut berasal dari Amerika Serikat. "Big name, negaranya Uncle Sam. Makanya, kalau milih harus barang yang sudah terbukti, jalannya bagus," tegas Arifin.
Perlu diketahui, PLTGU Jawa-1 mulai dibangun pada Desember 2018 lalu. Pengerjaan PLTGU Jawa-1 dilakukan oleh PT Jawa Satu Power, yang merupakan konsorsium dari PT Pertamina Power Indonesia atau Pertamina NRE, Subholding Power and New Renewable Energy Pertamina, Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation.
Dengan konstruksi infrastruktur gas dan pembangkit tenaga listrik terpadu ini terdiri dari infrastruktur LNG/gas Floating Storage Regasification unit (FSRU) dan dua gas turbin yang dinilai paling efisien dengan tingkat emisi terendah.
Sebelumnya, diketahui bahwa PT Jawa Satu Power memberikan kepercayaan kepada konsorsium General Electric (GE), Samsung C&T (Samsung) dan PT Meindo Elang Indah (Meindo) dengan kontrak EPC (Engineering, Procurement and Construction) dan Perjanjian Pemeliharaan pembangkitan listrik selama 25 tahun.
Dalam proyek ini, GE menyediakan turbin gas paling efisien dengan tingkat emisi terendah 9HA.02, serta layanan pemeliharaan jangka panjang yang meliputi digital solutions, commissioning and installation, parts, field and repair services selama 25 tahun.
Selain itu, Samsung akan menyediakan pekerjaan konstruksi dan peralatan balance of plant untuk pembangkit listrik, sementara Meindo akan menyediakan semua pekerjaan laut termasuk jetty, pipa gas, dan pipa air pendingin. Pertamina, Marubeni dan Sojitz juga menunjuk Samsung Heavy Industries untuk membangun FSRU.
(pgr/pgr) Next Article Proyek Listrik Raksasa RI Terus Molor, AS Biang Keroknya?
