
9 Update Perang Ukraina, Tentara Rusia Bukan Manusia

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perang masih terus terjadi antara Rusia dan Ukraina. Terbaru, ledakan besar di sebuah pabrik mekanik optik di dekat Moskow melukai sedikitnya 45 orang.
Pabrik tersebut memproduksi peralatan penglihatan malam dan teropong untuk militer Rusia. Ini juga bagian dari raksasa pertahanan Rusia, Rostec.
Sebagian menyebut kemungkinan serangan drone Ukraina. Namun Rusia membantah klaim itu.
Secara terpisah, dua pesawat tak berawak ditembak jatuh di Moskow, Rabu. Namun Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan tidak ada kerusakan atau cedera.
Berikut update lengkap dirangkum ²©²ÊÍøÕ¾, Kamis (10/8/2023).
1.AS Memohon ke Rusia
Pembaruan datang dari Amerika Serikat (AS). Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden berharap Rusia akan kembali ke Kesepakatan Butir Laut Hitam (Black Sea Grain Intitative).
Kesepakatan itu sebelumnya mengizinkan lebih dari 1.000 kapal yang membawa hampir 33 juta metrik ton produk pertanian ke lebih dari 40 tujuan global. Langkah Moskow keluar dari perjanjian bulan lalu, telah membuat pelabuhan pangan Ukraina rentan terhadap blokade dan serangan angkatan laut Rusia serÃa membuat harga pangan dunia merangkak naik.
"Kami berharap. Sekretaris Jenderal belum menyerah," katanya dimuat ²©²ÊÍøÕ¾ International.
"Mudah-mudahan, melalui upaya Sekretaris Jenderal, mereka akhirnya mengambil keputusan yang tepat," tambahnya.
2.Hukuman ke Sekutu Putin
Sementara itu, pemerintah Biden mengumumkan akan memberlakukan sanksi baru terhadap sekutu Presiden Vladimir Putin, Belarusia. Sebanyak delapan warga, lima entitas, dan sebuah pesawat masuk doftar hitam.
"Sejalan dengan mitra dan sekutu kami, kami akan terus memastikan bahwa rezim membayar harga atas perlakuan buruknya terhadap warganya sendiri dan bahwa tindakan kami dalam menanggapi agresi Rusia tidak dapat dielakkan melalui Belarusia," tulis Wakil Menteri Unit Terorisme dan Intelijen Keuangan Departemen Keuangan AS, Brian Nelson, dalam sebuah pernyataan.
3.Serangan Drone di Pembangkit Nuklir Terbesar Eropa
Serangan Drone dilaporkan terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar Eropa, Zaporizhzhia. Meski berada di Ukraina, pembangkit itu diduduki Rusia sejak awal serangan di Maret 2022.
"Sebuah pesawat tak berawak Ukraina dicegat menuju penyimpanan bahan bakar bekas di Zaporizhzhia yang diduduki Rusia," tegas Rusia dibuat kantor berita negara RIA.
Sayangnya RIA tidak menyebutkan sumbernya. ²©²ÊÍøÕ¾ International juga belum dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.
Di sisi lain, dalam laporan Al-Jazeera kemarin, pasukan Muslim sudah diterjunkan untuk memantau siapapun yang mendekati pembangkit itu. Ini merujuk tentara dari negara bagian Chechnya yang didominasi penduduk Muslim.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menyinggung Zaporizzhia. Tapi ini lebih ke serangan Rusia yang dilakukan ke kota itu, Rabu.
Dilaporkan dua orang tewas karena serangan rudal Rusia. Beberapa dilaporkan terluka.
"Hari ini, teroris Rusia menyerang Zaporizhzhia lagi-sebuah bangunan biasa dihantam, sebuah gereja dan bangunan tempat tinggal rusak," katanya dalam pidato malamnya.
"Seluruh wilayah kita membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara daripada yang kita miliki sekarang," tambahnya seraya menyerukan keinginan akan pesawat tempur F-16 AS.
4.Rusia Ancam Prancis-Jerman
Ancaman retorika dalam ketegangan Rusia-Barat terkait Ukraina kembali muncul. Kali ini, ancaman dilontarkan oleh seorang akademisi Rusia, Nikolai Vavilov.
Dalam sebuah sesi wawancara di acara Olga Skabeyeva's 60 Minutes Show, Senin, Vavilov mengatakan bahwa di masa lalu Rusia telah hadir di seluruh Eropa, terutama Prancis dan Jerman. Menurutnya, hal ini akan terjadi lagi di masa depan.
"Kami akan makin memperoleh peran yang dimiliki Kekaisaran Rusia. Saya tidak bercanda dalam program terakhir bahwa Berlin, Dresden, Praha, Ljubljana, semuanya akan menjadi milik kami," kata Vavilov, menurut terjemahan yang dituliskan Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashenko.
"Mengapa? Begitulah adanya. Soalnya, ketika kita memasuki Paris pada tahun 1815, Berlin pada tahun 1941 pada akhir abad ke-18, ini bukan suatu kebetulan," tambahnya.
Ketegangan antara Barat dengan Rusia sendiri terus memanas lantaran perang Ukraina. Barat, yang terjun dengan aliansi militer NATO mereka, memberi bantuan untuk pihak Kyiv dalam mengusir tentara Rusia yang telah menguasai wilayahnya.
Ketegangan juga terjadi di Belarusia, tetangga Rusia pro-Moskow yang juga berbatasan dengan dua anggota NATO, Polandia dan Lithuania. Tercatat, pasukan Minsk telah melakukan latihan militer bersama kelompok paramiliter Wagner, yang sebelumnya melakukan pemberontakan pada Moskow namun gagal.
Latihan militer Minsk diadakan di wilayah Grodno. yang dekat dengan Polandia. Bahkan, dua helikopter Belarusia dilaporkan telah terbang rendah di atas udara Polandia dalam latihan itu.
Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki sebelumnya mengatakan bahwa sekitar 100 pejuang Wagner di Belarusia telah mendekati perbatasan dengan Polandia, khususnya daerah sensitif strategis yang dikenal sebagai Celah Suwalki.
Celah Suwalki adalah sebidang tanah di sepanjang perbatasan Polandia dan Lithuania yang memisahkan Belarusia di Timur dari eksklave Rusia di Kaliningrad di bagian Barat.
"Sekarang situasinya menjadi lebih berbahaya. Ini tentunya merupakan langkah menuju serangan hibrida lebih lanjut di wilayah Polandia," paparnya.
5.Perusahaan Eropa Rugi Rp 1.668 T
Perang Rusia-Ukraina yang diikuti dengan ketegangan diplomatik antara Moskow dengan negara-negara Barat telah memberi dampak besar bagi perusahaan Eropa. Tak main-main, kerugian ini bahkan tercatat sebesar 100 miliar euro atau setara Rp 1.668 triliun.
Dalam sebuah survei yang dilakukan Financial Times, 176 perusahaan telah mencatat penurunan nilai aset, biaya terkait valuta asing, dan biaya satu kali lainnya sebagai akibat dari penjualan, penutupan, atau pengurangan bisnis Rusia.
Angka agregat tidak termasuk dampak ekonomi makro tidak langsung perang seperti biaya energi dan komoditas yang lebih tinggi. Perang juga memberikan dorongan keuntungan bagi kelompok minyak dan gas dan perusahaan pertahanan.
"Keputusan Moskow untuk mengambil kendali atas bisnis importir gas Rusia Fortum dan Uniper pada bulan April, diikuti oleh pengambilalihan Danone dan Carlsberg bulan lalu, menunjukkan lebih banyak kesulitan di depan," menurut analis dikutip Rabu.
Sejauh ini, perusahaan Eropa seperti UniCredit Italia, Raiffeisen Austria, Nestlé Swiss, dan Unilever Inggris, masih hadir di Rusia. Namun analis mengatakan resiko keberadaan mereka di Negeri Beruang Putih sangatlah besar.
"Bahkan jika sebuah perusahaan kehilangan banyak uang meninggalkan Rusia, mereka yang tetap tinggal menghadapi risiko kerugian yang jauh lebih besar," kata Nabi Abdullaev, partner di konsultan strategis Control Risks.
"Ternyata cut and run adalah strategi terbaik bagi perusahaan untuk memutuskan apa yang harus dilakukan di awal perang. Semakin cepat Anda pergi, semakin rendah kerugian Anda," tambahnya.
Biaya penarikan operasional terberat terkonsentrasi di beberapa sektor yang terimbas dari aturan pasca perang ini. Grup dengan penurunan nilai dan kerugian terbesar adalah grup minyak dan gas, di mana tiga perusahaan saja, BP, Shell, dan TotalEnergies, melaporkan kerugian gabungan sebesar 40,6 miliar euro.
Kerugian tersebut jauh melebihi harga minyak dan gas yang lebih tinggi, yang membantu kelompok-kelompok ini melaporkan keuntungan agregat sekitar 95 miliar euro tahun lalu.
Selain minyak dan gas, perusahaan penyedia utilitas terpukul langsung sebesar 14,7 miliar euro, sementara perusahaan industri, termasuk pembuat mobil, mengalami pukulan 13,6 miliar euro. Perusahaan keuangan termasuk bank, perusahaan asuransi dan perusahaan investasi, telah mencatat 17,5 miliar euro dalam penurunan nilai dan biaya lainnya.
"Anda memiliki sejumlah kecil perusahaan yang sukses besar. Setelah Anda lolos dari biaya tiket yang besar, penurunan rata-rata mungkin cukup dapat dikelola mengingat jejak Rusia yang terbatas," pungkas Simon Evenett, profesor ekonomi di University of St Gallen.
6.Hukuman Baru Inggris
Sementara itu, Inggris mengumumkan sanksi baru ke Rusia. Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris mengumumkan 25 hukuman baru ke Putin.
Ini menyasar pemasok militer Rusia di negara ketiga dan menjanjikan hukuman tersebut "terbesar yang pernah ada". Sanksi berlaku untuk individu dan bisnis yang berbasis di Turki, Dubai, Slovakia, dan Swiss.
Inggris mengatakan mereka mendukung invasi Rusia di Ukraina dengan memberi Rusia akses ke elektronik yang digunakan dalam peralatan militer. Sebelumnya, teknologi Barat ditemukan dalam peralatan militer Rusia.
"Industri pertahanan Rusia sangat terbengkalai dan fokus sepenuhnya untuk mempertahankan perang," kata lembaga itu.
"Akibat sulit mengakses komponen Barat, militer Rusia kini sedang berjuang untuk memproduksi peralatan canggih yang memadai. Dan, sekarang mereka harus putus asa mencari persenjataan asing," tambahnya.
7.Syarat Damai Baru Rusia
Rusia memberi pernyataan baru soal perdamaian dengan Ukraina. Ini menyusul pertemuan pembahasan damai antara Moskow dan Kyiv di Arab Saudi, yang mengundang Ukraina dan banyak negara termasuk China, tapi tidak dengan Rusia.
Rusia mengatakan penyelesaian perdamaian di Ukraina hanya mungkin terjadi jika Kyiv meletakkan senjatanya. Ini ditegaskan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan.
"Solusi untuk konflik hanya akan ditemukan jika rezim Kyiv mengakhiri kegiatan militer dan serangan teroris, sementara sponsor Barat (AS dan sekutu) berhenti memompa angkatan bersenjata Ukraina dengan senjata," kata Zakharova seperti dikutip oleh kantor berita negara TASS.
"Fondasi asli dari yayasan Ukraina harus netral, yaitu status non-blok dan senjata nuklirnya," katanya.
Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, yang sejak itu telah menewaskan puluhan ribu orang. Aksi Putin telah mengubah jutaan orang menjadi pengungsi, dan menyebabkan kerusakan infrastruktur, lingkungan, dan industri di Ukraina senilai puluhan miliar dolar.
8.Putin Batal Hadiri Langsung BRICS
Putin dilaporkan melakukan pembicaraan terbaru dengan Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa terkait persiapan KTT BRICS. BRICS sendiri merujuk organisasi ekonomi yang terbentuk dari lima negara yakni Brasil, Rusia, India, China dan Afsel.
"Presiden Afsel memberikan penilaian positif atas hasil KTT Rusia-Afrika baru-baru ini di St Petersburg, yang terikat, untuk lebih meningkatkan kerja sama antara Rusia dan negara-negara Afrika," bunyi pernyataan Kremlin Selasa.
Sebelumnya, Putin bertemu dengan 17 kepala negara Afrika untuk pertemuan dua hari di bulan Juli, dalam upaya untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Afrika.
"Menyusul pertemuan terpisah mereka pada 29 Juli, Vladimir Putin dan Cyril Ramaphosa membahas sejumlah masalah praktis kerja sama bilateral, dengan fokus pada peningkatan hubungan perdagangan, ekonomi dan investasi," bunyi pernyataan itu lagi.
"Para presiden menyatakan keinginan bersama untuk melanjutkan kerja sama konstruktif dalam agenda internasional saat ini, termasuk persiapan KTT BRICS mendatang di Johannesburg pada 23-24 Agustus," tambah pernyataan itu.
Sementara itu, Putin akan mengambil bagian dalam KTT BRICS melalui tautan video. Hal ini ditegaskan kantor berita TASS dan RIA Novosti, di mana ia akan diwakili secara fisik oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Ketidakhadiran Putin disebabkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang membuka surat perintah penangkapan untuk dirinya dan pejabat Rusia Maria Lvova-Belova pada bulan Maret. Hal itu terkait "kejahatan perang" soal deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia di tengah invasi.
9.Tentara Rusia Bukan Manusia
Tentara Ukraina menyebut tentara Rusia bukan manusia. Hal ini setidaknya disampaikan juru bicara militer yang juga jurnalis Sarah Ashton-Cirillo.
Mengutip Russia Today (RT), Cirillo memosting sebuah klip berdurasi 21 detik di media sosial X, yang dulunya bernama Twitter. Namun pernyataan itu bukan untuk menyangjung melainkan mencemooh pasukan Putin.
Ia menyinggung perbedaan jelas antara tentara Ukraina dan tentara Kremlin. Sementara Ukraina berjuang untuk kebebasan, kata dia, tentara Rusia berjuang untuk tirani dan kediktatoran.
"Kami adalah manusia, dan orang-orang itu pasti bukan," cemoohnya dikutip Rabu (9/8/2023).
"Kemuliaan bagi Ukraina," ujarnya lagi
Cirillo sendiri adalah transgender dengan nama asli Michael Cirillo. Ia melakukan perjalanan ke Ukraina pada Maret 2022 tak lama setelah dimulainya konflik dengan Rusia.
Ia pertama bekerja sebagai reporter dan kemudian mendaftar sebagai petugas medis tempur Ukraina. Wartawan itu sekarang menjadi pembawa acara program berita yang disponsori negara 'Russia Hates the Truth', yang mengklaim memerangi "propaganda Rusia", dan dianggap media Moskow "juru bicara".
Sebelumnya, Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Aleksey Danilov, juga mengeluarkan pernyataan kontroversial soal Rusia. Ia menyebut orang Rusia sebagai Asia dan menegaskan perbedaan utama antara Kyiv dan mereka adalah kemanusiaan.
Namun sayangnya tak ada penjelasan mengapa Asia dibawa-bawa dalam pernyataan tersebut. Termasuk apakah ini mengandung isu rasisme atau tidak.
(sef/sef) Next Article Update Perang Rusia-Ukraina: Putin ke NATO-Bumi Kiamat Pangan
