²©²ÊÍøÕ¾

Jawaban 'Ngotot' Jokowi Saat Dunia Kompak Serang RI

Tim Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
12 August 2023 19:30
Presiden Joko Widodo terima kunjungan para Menlu ASEAN. (YouTube/Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo terima kunjungan para Menlu ASEAN. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkukuh mempertahankan kebijakan hilirisasi di dalam negeri kendati mendapat penolakan dari pihak luar.

Melalui aku Instagramnya, @jokowi, Kepala Negara kembali menegaskan tak akan mundur dengan kebijakan pemerintah. Menurutnya, hal ini dilakukan semata-mata untuk masa depan ekonomi Indonesia.

"Kebijakan hilirisasi mendapat tantangan, hambatan, sampai gugatan dari berbagai negara maju. Tapi kita memilih tetap melangkah maju dan konsisten dengan kebijakan itu. Kalau kita tidak berani dan berhenti, maka akan berbahaya sekali terhadap ekonomi kita," tulisnya, Sabtu (12/8/2023).

Sebelumnya, IMF mengkritik kebijakan hilirisasi Jokowi. Menurut lembaga itu, Indonesia perlu mempertimbangkan penghapusan secara bertahap kebijakan larangan ekspor nikel dan tidak melakukan perluasan pada komoditas lain.

Selain itu IMF meminta program dapat dikaji ulang, khususnya pada sisi analisa biaya dan manfaat. Kebijakan itu juga dianggap akan merugikan Indonesia.

Sementara itu, Uni Eropa menggugat Indonesia pada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait larangan ekspor nikel pada 2020 lalu. Pada Oktober 2022, WTO menyetujui gugatan itu dan meminta Indonesia mengubah kebijakan.

Namun pemerintah Indonesia langsung mengajukan banding atas putusan tersebut. Uni Eropa juga telah melancarkan serangan baru dengan konsultasi Penegakan Aturan atau Enforcement Regulation, tujuannya melakukan konsultasi pada industri atas dampak kerugian kebijakan itu.

Jika terbukti ada maka Uni Eropa akan menerapkan kebijakan pembalasan. Salah satunya dengan menerapkan bea masuk barang-barang dari Indonesia.


(luc/luc) Next Article Jokowi Ketiban Durian Runtuh Rp510 T, Hasil Proyek Kebanggaan RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular