
Al-Qur'an Dibakar di Depan Istana, 'Karma' Menanti Swedia Cs

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Al-Qur'an kembali dinistakan di ketika dua pria menendang kitab suci umat Islam tersebut dan membakar beberapa halamannya di depan Istana Kerajaan di tengah kehadiran polisi yang ketat.
Dilansir Al Jazeera, insiden pada Senin (14/8/2023) itu merupakan yang kedua kalinya dalam hitungan minggu yang dilakukan Salwan Momika dan Salwan Najem di Mynttorget, sebuah alun-alun pusat yang dikelilingi oleh gedung-gedung pemerintah dan gedung-gedung pemerintah.
Adapun, tindakan itu diizinkan berdasarkan undang-undang kebebasan berbicara Swedia.
Momika dan Najem terlibat dalam penistaan Al-Qur'an yang berkepanjangan, teatrikal, dan kerap menggunakan megafon untuk mendorong para pengunjuk rasa melakukan tindakan yang sama.
Hadir di antara kerumunan adalah kelompok yang mengenakan pakaian bertema pemadam kebakaran yang anggotanya meneriakkan "padamkan kebencian" sambil membagikan topi plastik pemadam kebakaran dan mendorong penonton untuk berbicara melalui megafon mereka.
Adapun, mereka yang diberi izin untuk membakar Al-Qur'an diberi waktu satu jam, setelah itu polisi membubarkan mereka dan mengizinkan orang untuk mengumpulkan sisa-sisa kitab suci yang dinodai.
Pada kesempatan ini, Momika dan Najem telah mencetak beberapa halaman Alquran yang memiliki teks dalam bahasa Arab serta terjemahan dalam bahasa Swedia yang tersebar di alun-alun.
Setelah pasangan tersebut meninggalkan area tersebut di bawah pengawalan polisi, beberapa pria bergegas melintasi alun-alun, mengambil halaman dari tanah dan dari dinding yang mengarah ke Istana Kerajaan.
Serangan Balas Dendam
Sementara itu, Al-Qaeda telah menyerukan serangan terhadap kedutaan Swedia dan Denmark di seluruh dunia menyusul pembakaran Al-Qur'an baru-baru ini oleh pengunjuk rasa sayap kanan di negara-negara Skandinavia.
Jaringan itu menyerukan agar pembunuhan ditargetkan pada para diplomat setelah beberapa salinan kitab suci Islam dibakar dalam beberapa bulan terakhir.
Bulan lalu kedutaan Swedia di Baghdad diserbu oleh pengunjuk rasa setelah rencana pembakaran Al-Qur'an di Stockholm - dengan duta besar Swedia diusir segera setelah itu.
Maroko telah menarik duta besarnya untuk Stockholm atas pembakaran tersebut, yang juga dikutuk Indonesia sebagai "tindakan rasis kebencian yang serius".
Pembakaran juga menyebabkan rezim Taliban di Afghanistan melarang kegiatan Swedia di negara itu - termasuk pekerjaan bantuan.
Swedia saat ini tidak memiliki kedutaan di negara itu sejak militan mengambil kembali kendali pada 2021.
(luc/luc) Next Article Video: Swedia Batalkan Larangan Bakar Al-Qur'an Saat Demo
