²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Media Asing Sorot Ambisi Mobil Listrik Jokowi, Kenapa?

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
25 September 2023 16:59
Presiden Joko Widodo meluncurkan mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia dalam kunjungan kerjanya ke pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 16 Maret 2022. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo meluncurkan mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia dalam kunjungan kerjanya ke pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 16 Maret 2022. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ambisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal menjadikan RI sebagai pusat mata rantai kendaraan listrik disorot media asing. Salah satunya °ä±·µþ°äÌý±õ²Ô³Ù±ð°ù²Ô²¹³Ù¾±´Ç²Ô²¹±ô dalam artikel berjudul 'Indonesia's EV ambitions could help boost investments in the rest of Southeast Asia'.

Kebijakan "ramah" kendaraan listrik itu ditegaskan memang telah menarik investor global untuk datang ke negara ini. Namun ada tantangan tersendiri yang dihadapi.

Awalnya, °ä±·µþ°äÌý±õ²Ô³Ù±ð°ù²Ô²¹³Ù¾±´Ç²Ô²¹±ô menyoroti bagaimana RI kaya akan sumber mineral penting untuk pembuatan baterai kendaraan listrik. Mulai dari tembaga, nikel, kobalt, dan bauksit. 

Gencarnya RI mendekati perusahaan seperti Tesla dengan harapan dapat memanfaatkan kekayaan sumber dayanya juga menjadi pantauan tersendiri. Pengamat pun dimasukkan dalam artikel itu.

"Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia yang diperlukan untuk kendaraan listrik menjadi daya tariknya...," tulis media itu mengutip Koketso Tsoai, analis mobil di BMI Fitch Solutions.

"Dan tentu saja merupakan faktor penarik bagi investasi kendaraan listrik terutama setelah pelarangan bijih nikel dan pemerintah yang semakin menyerukan agar sumber daya alam Indonesia dimanfaatkan untuk membuka pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

Meski begitu, tantangan besar yang bakal dihadapi RI juga diperlihatkan. Terutama bagaimana meningkatkan produksi kendaraan.

"Akan sulit bagi Indonesia untuk menggantikan Thailand sebagai pusat produksi kendaraan regional," muat ²©²ÊÍøÕ¾ International mengutip seroarng analis lokal Nishita Aggarwal.

"Karena Thailand sudah lama memiliki industri otomotif yang berorientasi ekspor. Indonesia juga akan menghadapi tantangan dari produsen berbiaya rendah seperti Vietnam dan Filipina," tambahnya lagi.

Meski begitu, pertumbuhan sektor kendaraan listrik di Indonesia diyakini dapat memberikan efek halo kepada negara-negara tetangganya. Dengan menyediakan akses terhadap bahan-bahan utama baterai kendaraan listrik, RI disebut dapat menarik lebih banyak investasi dan membantu ASEAN.

"RI bisa membuat ASEAN sebagai sebuah kawasan untuk mengadopsi kendaraan listrik dengan lebih cepat dan lebih murah," tambah media itu mengutip Maybank.


(sef/sef) Next Article Kejar Industri Kendaraan Listrik Thailand, RI Kudu Ngegas!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular