
7 Update Perang Rusia-Ukraina: Chaos, Putin Balas Dendam!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perang antara Rusia dan Ukraina kian memanas. Dalam perkembangan terbaru, kota pelabuhan penting di Ukraina, Odesa, menderita kerusakan signifikan setelah diserang Rusia dalam skala besar.
Di sisi lain, pihak Rusia pun diklaim kehilangan komandan utamanya di Laut Hitam akibat serangan ke pelabuhan di Krimea beberapa waktu lalu.
Berikut update lain terkait perang Rusia-Ukraina, seperti dihimpun ²©²ÊÍøÕ¾ dari berbagai sumber pada Selasa (26/9/2023):
Serangan Skala Besar Rusia ke Odesa di Ukraina
Rusia menyerang kota Odesa dengan skala besar. Alhasil kota pelabuhan penting di Ukraina itu menderita kerusakan signifikan.
Pasukan pertahanan selatan Ukraina mengatakan 19 drone penyerang tipe Shahed-136/131, 12 rudal Kalibr dan dua rudal supersonik Onyx digunakan dalam serangan di Odesa. Dikatakan bahwa pasukan pertahanan udaranya telah menembak jatuh 19 drone dan 11 rudal Kalibr.
"Sayangnya, musuh menyerang infrastruktur pelabuhan," kata para pejabat di Telegram, seperti dikutip ²©²ÊÍøÕ¾ International.
"Pelabuhan laut di Odessa mengalami kerusakan parah, kebakaran terjadi di gedung hotel stasiun yang sudah beberapa tahun tidak berfungsi. Petugas pemadam kebakaran segera memadamkannya," kata unggahan yang diterjemahkan oleh NBC.
Rudal Onyx dilaporkan telah menghancurkan lumbung tetapi tidak ada yang terluka.
"Akibat jatuhnya puing-puing selama operasi tempur, bangunan gudang salah satu perusahaan dan rumah pribadi di pinggiran kota Odesa rusak dan terbakar," tambah postingan tersebut, menyebut api telah padam.
Ukraina: Serangan Rusia ke Odesa Adalah Balas Dendam
Pasukan pertahanan Ukraina mengatakan mereka melihat serangan besar-besaran di pelabuhan Odessa sebagai balas dendam atas serangan Ukraina terhadap markas angkatan laut Rusia di Krimea pada Jumat lalu.
"Rudal Rusia menghantam sebuah hotel di Odessa tadi malam," kata pasukan pertahanan Ukraina di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
"Upaya pembalasan yang menyedihkan atas keberhasilan serangan kami terhadap markas Angkatan Laut Rusia di Sevastopol," tambah tweet tersebut.
Serangan itu terjadi setelah dua hari serangan terhadap Krimea yang diduduki Rusia. Ukraina menyerang markas besar Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol pada Jumat dan kemudian melancarkan serangan rudal ke kota tersebut pada Sabtu.
Rusia Hancurkan Drone Ukraina
Rusia mengatakan sistem pertahanan udaranya menghancurkan drone Ukraina di wilayah Rusia serta Krimea dalam semalam.
Diunggah di Telegram, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dua kendaraan udara tak berawak Ukraina telah dicegat di wilayah Kursk di barat daya Rusia, dan dua drone lainnya dihancurkan di wilayah tetangga Bryansk.
Kedua wilayah tersebut telah menjadi sasaran beberapa kali dalam dugaan serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap wilayah Rusia. Hingga kini Kyiv bungkam tentang serangan semacam itu.
Kementerian Pertahanan juga mengatakan empat drone Ukraina telah dihancurkan di bagian barat laut Laut Hitam dan Krimea yang diduduki Rusia. Belum diketahui apakah ada kerusakan atau cedera akibat serangan yang dilaporkan tersebut.
AS dan Ukraina Produksi Senjata dan Sistem Pertahanan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato malamnya pada hari Minggu bahwa Amerika Serikat (AS) telah setuju untuk bersama-sama memproduksi senjata dengan Kyiv.
"Ada keputusan bersejarah Amerika Serikat untuk bersama-sama memproduksi senjata dan sistem pertahanan. Khususnya pertahanan udara. Ini adalah sesuatu yang merupakan fantasi mutlak sampai saat ini. Tapi itu akan menjadi kenyataan. Kami akan mewujudkannya," kata Zelensky.
Zelensky telah menghabiskan minggu terakhirnya di AS dan Kanada, setelah menghadiri Majelis Umum PBB di New York sebelum melakukan pembicaraan terpisah dengan Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
"Itu adalah minggu yang produktif. Sangat produktif. Kita punya banyak keputusan pertahanan dan keputusan lainnya yang bagus," kata Zelensky.
Ia menyebutkan paket pertahanan dari AS termasuk artileri, peluru, amunisi HIMARS, rudal pertahanan udara, sistem pertahanan udara tambahan dan kendaraan taktis, serta beberapa jenis senjata lain yang akan terbukti mampu bertahan di medan perang.
"Dari Kanada, kami mendapat keputusan mengenai dukungan pertahanan jangka panjang senilai setengah miliar dolar AS. Khususnya kendaraan medevac yang sangat dibutuhkan di lini depan... Kami sudah menyepakati produksi dan pasokannya," tambahnya.
AS Sediakan Rp 8 Triliun untuk Sistem Energi Ukraina
Ukraina dan Amerika Serikat telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) di mana Kyiv akan menerima hingga $522 juta atau sekitar Rp 8 triliun untuk memperkuat ketahanan sistem energi Ukraina.
Melansir Reuters, kedutaan besar AS di Ukraina mengatakan Kyiv akan menerima bantuan energi baru sebesar US$422 juta dan tambahan US$100 juta, yang akan bergantung pada penerapan langkah-langkah tertentu termasuk reformasi.
Salah satu tujuannya adalah membantu Ukraina memulihkan infrastruktur penting. Ini menyusul serangan udara Rusia terhadap pembangkit listrik dan trafo yang menyebabkan jutaan orang tanpa listrik pada musim dingin lalu.
Ukraina telah melakukan perbaikan besar-besaran sejak saat itu namun para pejabat telah memperingatkan akan adanya serangan baru pada musim dingin ini. Rusia menyerang fasilitas energi di seluruh Ukraina pekan lalu.
MoU tersebut juga dimaksudkan untuk membantu Ukraina berupaya menuju reformasi sektor energi dan transisinya setelah perang dengan Rusia menuju ekonomi energi rendah karbon dan kompetitif yang terintegrasi dengan Uni Eropa, kata kedutaan AS.
Ekspor Gandum Ukraina Terjun Bebas
Ekspor biji-bijian Ukraina selama 1-24 September berjumlah 1,57 juta metrik ton, turun tajam dari 3,21 juta ton pada periode yang sama tahun lalu. Menurut data Kementerian Pertanian pada Senin, ini turun 51%.
Serikat pedagang dan pertanian mengatakan bahwa pemblokiran pelabuhan Laut Hitam oleh Ukraina dan serangan Rusia baru-baru ini terhadap pelabuhan Ukraina di Sungai Danube adalah alasan utama penurunan ekspor.
Data kementerian menunjukkan bahwa Ukraina telah mengekspor total 6,2 juta ton biji-bijian sejauh ini pada musim Juli-Juni 2023-2024, dibandingkan 7,5 juta ton pada periode yang sama pada musim sebelumnya.
Volume tersebut mencakup hampir 3 juta ton gandum, 2,5 juta ton jagung, dan 599.000 ton jelai.
Ukraina secara tradisional mengirimkan sebagian besar ekspornya melalui pelabuhan laut dalam di Laut Hitam.
Ukraina mampu mengekspor dalam jumlah terbatas melalui pelabuhan sungai kecil di Danube dan melalui perbatasan darat bagian barat dengan Uni Eropa.
Ukraina diperkirakan akan memanen setidaknya 80 juta ton biji-bijian dan minyak sayur pada tahun 2023 dan surplus ekspor pada tahun 2023/24 berjumlah sekitar 50 juta ton.
Komandan Armada Laut Hitam Rusia Tewas
Ukraina mengeklaim pihaknya membunuh Laksamana Viktor Sokolov, komandan armada Laut Hitam Rusia, bersama dengan 33 perwira lainnya, dalam salah satu serangan paling berani yang dilakukan Kyiv di semenanjung Krimea yang diduduki.
Militer Ukraina mengatakan serangan hari Jumat terhadap markas besar armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol bertepatan dengan pertemuan para pejabat angkatan laut.
"Setelah serangan terhadap markas armada Laut Hitam Rusia, 34 perwira tewas, termasuk komandan armada Laut Hitam Rusia, 105 penjajah lainnya terluka. Gedung markas tidak dapat dipulihkan," kata pasukan khusus tersebut melalui aplikasi pesan Telegram, dikutip The Guardian, Selasa (26/9/2023).
Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari klaim Ukraina. Moskow sebelumnya telah mengonfirmasi serangan Ukraina namun mengatakan bahwa satu prajuritnya hilang akibat serangan itu.
Pada akhir pekan, kepala intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan kepada Voice of America bahwa sedikitnya sembilan orang tewas dan 16 lainnya terluka dalam serangan hari Jumat tersebut. Budanov tidak menyebut nama Sokolov, namun mengeklaim bahwa Alexander Romanchuk, seorang jenderal Rusia yang memimpin pasukan di sepanjang garis depan utama tenggara, berada "dalam kondisi yang sangat serius" setelah serangan tersebut.
(luc/luc) Next Article 6 Update Perang Rusia-Ukraina, Putin Kirim Pasukan Baru
