²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Lumba-Lumba Amazon Beri Tanda 'Kiamat', Manusia Waspadalah

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
03 October 2023 11:55
Para peneliti dari Institut Pembangunan Berkelanjutan Mamiraua mengambil lumba-lumba mati dari danau Tefe, aliran sungai Solimoes yang terkena dampak suhu tinggi dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 2 Oktober 2023. (REUTERS/Bruno Kelly)
Foto: Para peneliti dari Institut Pembangunan Berkelanjutan Mamiraua mengambil lumba-lumba mati dari danau Tefe, aliran sungai Solimoes yang terkena dampak suhu tinggi dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 2 Oktober 2023. (REUTERS/BRUNO KELLY)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kerusakan bumi akibat fenomena perubahan iklim terus terjadi. Kali ini, tanda-tanda tersebut muncul di dalam ekosistem lumba-lumba Amazon di Brasil.

Dalam laporan Reuters »å²¹²ÔÌýChannel News Asia (CNA), bangkai 120 lumba-lumba sungai ditemukan mengambang di anak sungai Amazon selama seminggu terakhir. Bangkai itu ditemukan dalam keadaan yang diduga para ahli disebabkan oleh kekeringan parah dan panas.

Aktivis lingkungan menyalahkan kondisi yang tidak biasa ini pada perubahan iklim, yang membuat kekeringan dan gelombang panas lebih mungkin terjadi dan parah. Peran pemanasan global dalam kekeringan di Amazon saat ini masih belum jelas, dan faktor lain seperti El Nino juga ikut berperan.

Setidaknya 70 bangkai muncul ke permukaan pada Kamis lalu. Ketika itu suhu air Danau Tefé mencapai 39 derajat Celcius, 10 derajat lebih tinggi dari rata-rata sepanjang tahun ini.

"Sekitar delapan dari setiap 10 bangkai adalah lumba-lumba merah muda, yang disebut botos di Brasil, yang mewakili 10% dari perkiraan populasi mereka di Danau Tefé," kata Miriam Marmontel, peneliti di lembaga lingkungan Mamiraua, dikutip Selasa (3/10/2023).

Botos dan lumba-lumba sungai abu-abu yang disebut "tucuxi" termasuk dalam daftar merah spesies terancam. Ini terdata di lembaga Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.

"Sekitar 10% merupakan persentase kepunahan yang sangat tinggi, dan kemungkinan peningkatannya dapat mengancam kelangsungan hidup spesies di Danau Tefé," katanya.

Lumba-lumba sungai Amazon, sebagian besar berwarna merah jambu mencolok, adalah spesies air tawar unik yang hanya ditemukan di sungai-sungai Amerika Selatan dan merupakan salah satu dari segelintir spesies lumba-lumba air tawar yang tersisa di dunia. Siklus reproduksi yang lambat membuat populasi mereka sangat rentan terhadap ancaman.

Selain suhu air, para ilmuwan berupaya menyingkirkan penyebab lain. Misalnya infeksi bakteri yang bisa membunuh lumba-lumba di danau yang terbentuk di tepi Sungai Tefé sebelum mengalir ke Amazon.

Institut Konservasi Keanekaragaman Hayati Chico Mendes di Brazil telah mengerahkan dokter hewan dan ahli mamalia air untuk menyelamatkan lumba-lumba yang masih hidup di danau tersebut. Mereka tidak dapat dipindahkan ke perairan sungai yang lebih dingin sampai para peneliti mengesampingkan penyebab bakteriologis dari kematian tersebut.


(sef/sef) Next Article Tanda Kiamat Makin Nyata, "Bumi Terbelah" di Amazon Brasil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular