²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Huru-Hara Pemerintah Inggris, PM Rishi Sunak Bakal Lengser?

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
04 October 2023 17:25
Pemimpin Partai Konservatif Rishi Sunak meninggalkan Istana Buckingham usai bertemu dengan Raja Charles III di London, Selasa (25/10/2022). Raja Inggris Charles III resmi menunjuk pemimpin Partai Konservatif, Rishi Sunak, sebagai perdana menteri (PM) menggantikan Liz Truss yang mundur setelah 45 hari menjabat. (Yui Mok/Pool via REUTERS)
Foto: PM Inggris Rishi Sunak (Yui Mok/Pool via REUTERS)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak dalam posisi bahaya. Ketegangan politik dalam negeri terjadi dan berpotensi mempengaruhi kemampuan Sunak untuk memerintah.

Partainya, Partai Konservatif, kini terbelah dalam faksi-faksi. Hal tersebut terlihat dari pertemuan pekan ini di Manchester, Inggris.

Salah satu yang menyuarakan mosi ketidakpercayaan ke Sunak adalah mantan PM dengan masa jabatan terpendek di Inggris, Liz Truss. Wanita yang kebetulan digantikan Sunak itu bahkan memimpin "pemberontakan", menegur kebijakan Sunak dan sekali lagi mengajukan alasan untuk segera melakukan pemotongan pajak.

Melansir °ä±·µþ°äÌý±õ²Ô³Ù±ð°ù²Ô²¹³Ù¾±´Ç²Ô²¹±ô, Truss menyebut gerakannya "membuat Inggris tumbuh kembali". Meski pendukungnya kurang dari seperlima dari total anggota parlemen Konservatif terpilih, namun jumlah mereka kira-kira setara dengan mayoritas parlemen Sunak dan sangat bisa menganggu pemerintahan sang PM.

Salah satu penentang lain adalah mantan Menteri Dalam Negeri Priti Patel. Ia mengatakan partainya "berada di persimpangan jalan" dan menambahkan bahwa Sunak-lah yang "merusak kemampuan (Konservatif) untuk memerintah".

"(Anggota) tidak boleh begitu saja mendukung Partai Konservatif yang tidak lagi mewakili nilai-nilai kita (dan) menuju bencana pemilu," tegasnya, dikutip Rabu (3/10/2023).

Ini pun setali tiga uang dengan komentar pendiri Organisasi Partai Konservatif, Lord PeterCruddas, yang menjadi sumber dana partai itu. Ia mendesak anggotanya agar memotong sumbangan ke Partai Konservatif sampai partai tersebut menjalani reformasi.

"Saya sudah muak dengan hal ini," kata Lord Cruddas.

"Tidak boleh begitu saja mendukung Partai Konservatif yang tidak lagi mewakili nilai-nilai kita... menuju bencana pemilu," katanya menyinggung pemilu yang akan berlangsung di Inggris.

Sebenarnya, meningkatnya perselisihan di dalam partai juga tercermin dalam sentimen publik. Banyak warga Inggris yang mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap kubu Konservatif yang telah bertahan 13 tahun.

Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Partai Buruh unggul 20 poin atas Partai Konservatif, hanya sedikit menyempit dari bulan Juli. Menurut data terbaru IPSOS, hampir dua pertiga (61%) pemilih menganggap Partai Konservatif sudah ketinggalan zaman, sementara hanya seperlima (21%) yang menganggap mereka layak untuk memerintah.

"Merek Konservatif sedang kesulitan," kata kepala penelitian politik dalam urusan masyarakat di firma riset pasar IPSOS, Gideon Skinner.

"Dua pertiga (pemilih) berpendapat ini saatnya untuk perubahan, dan itulah perjuangan nyata yang harus diubah oleh Partai Konservatif," tambahnya.


(sef/sef) Next Article Aksi PM Inggris Rishi Sunak Jadi Bartender di Festival Bir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular