
WNI Ungkap Situasi Mencekamnya Gaza Dibombardir Israel

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kawasan Timur Tengah kembali memanas. Ini terjadi setelah serangan mendadak dilakukan kelompok Hamas, faksi Palestina di Jalur Gaza, ke Israel Sabtu.
Hamas menegaskan serangan adalah akumulasi tanggapan atas kekejaman Israel ke warga Palestina selama beberapa dekade. Termasuk serangan di wilayah Masjid Al Aqsa, yang merupakan tempat suci umat Islam.
Israel pun membalas serangan Hamas akhir pekan itu dengan deklarasi perang. Dalam laporan terbaru AFP Senin, setidaknya lebih dari 1.100 warga tewas dari kedua belah pihak.
Seorang WNI, Fikri Rofiul Haq, yang bekerja sebagai relawan Mer-C di Jalur Gaza, membeberkan situasi saat ini di wilayah itu. Ia menegaskan bahwa hingga saat ini serangan masih terjadi dan kondisi di wilayah tersebut semakin mencekam.
"Sampai detik ini masih terdengar jelas suara-suara, baik dari drone maupun pesawat-pesawat jet tempur milik Israel yang terus memborbardir Jalur Gaza," kata Fikri dalam wawancara Closing Bell ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (9/10/2023).
"Kondisi di Jalur Gaza saat ini memang sudah sangat mencekam karena bom-bom tersebut sengaja menargetkan menargetkan rumah-rumah sipil, termasuk rumah rumah sakit yang ada di Jalur Gaza," tambahnya.
Fikri menyebut pada Sabtu lalu, saat peperangan terjadi, drone milik Israel bahkan sempat menargetkan satu mobil operasional milik Mer-C yang berada tepat di samping rumah sakit Indonesia. Serangan ini pun membuat wisma Jose Rizal yang masih satu lingkungan dengan Rumah Sakit (RS) Indonesia mengalami kerusakan di bagian jendela dan juga plafon.
"Alhamdulillah saaTÂ itu, kami relawan Mer-C, sedang berada di 3 sampai 5 meter saja dari jarak bom tersebut dan alhamdulillah kami semuanya selamat. Tapi naas, satu orang pegawai Mer-C lokal meninggal syahid akibat serangan tersebut," bebernya.
Sejauh ini, kata Fikri, data Kementerian Kesehatan Palestina mencatat ada sebanyak 436 korban meninggal syahid. Di antaranya terdapat 91 anak anak dan juga 61 dari kalangan wanita.
Data tersebut juga menyebut terdapat 2300 korban luka-luka, di antaranya 244 anak-anak dan juga 151 dari kalangan wanita. Sementara korban yang dilarikan ke rumah sakit Indonesia mencapai 66 korban meninggal syahid. Sebanyak 444 korban luka-luka, di antaranya 93 korban masih menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut.
(sef/sef) Next Article Dua Hari Perang Hamas Vs Israel, Korban Tewas Hampir Seribuan
