²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Utusan Biden Bertemu Presiden Palestina, Hamas-Israel Kelar?

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
13 October 2023 21:30
U.S. President Joe Biden meets with Palestinian President Mahmoud Abbas at the Presidential Compound, in Bethlehem, in the Israeli-occupied West Bank July 15, 2022. REUTERS/Evelyn Hockstein
Foto: Presiden AS Joe Biden dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas (REUTERS/EVELYN HOCKSTEIN)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memulai tur ke ibu kota beberapa negara Arab, Jumat (13/10/2023). Ini dilakukan saat wilayah itu memanas pasca perang antara kelompok pejuang Palestina, Hamas, dan sekutu dekat Washington, Israel.

Diplomat tertinggi AS tersebut akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Amman dan didampingi Raja Yordania Abdullah II. Blinken sebelumnya berbicara dengan Abbas melalui telepon tentang serangan tersebut, mendesaknya untuk mengutuk kekerasan tersebut dan menjaga stabilitas di Tepi Barat.

Abbas yang berusia hampir 88 tahun memimpin Otoritas Palestina di Tepi Barat. Ia adalah musuh lama Hamas, yang memegang kendali atas Jalur Gaza dan telah menyebabkan blokade Israel selama 17 tahun terakhir atas wilayah itu.

AS di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden dan anggota Partai Demokrat lainnya sebagian besar mendukung Otoritas Palestina Abbas. Washington menganggapnya sebagai pilihan terbaik untuk perdamaian jangka panjang dengan Israel.

Namun Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah lama berusaha untuk mengesampingkan Otoritas Palestina dan Abbas. Ia mengatakan bahwa Abbas tidak cukup berkomitmen untuk menghentikan kekerasan, dan pemerintah sayap kanan Israel menolak prospek solusi dua negara.

Sementara itu, Blinken menghabiskan hari Kamis di Tel Aviv di mana ia menjanjikan solidaritas kepada Israel. Ia menegaskan bahwa Washington menyetujui tindakan balasan yang dilakukan Israel, yang pada hari Jumat menyerukan relokasi segera 1,1 juta orang di Jalur Gaza dalam tindakannya membalas Hamas.

Israel telah menewaskan lebih dari 1.400 orang dalam serangan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas. Negeri Yahudi itu juga memutus pasokan makanan, air, dan listrik.

Setelah dari Israel, Blinken akan terbang ke Qatar, Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab. Qatar memiliki hubungan lama dengan Hamas dan dipandang sebagai perantara dalam pembebasan para sandera.

"Kami akan terus menekan negara-negara untuk membantu mencegah penyebaran konflik, dan menggunakan pengaruh mereka dengan Hamas untuk segera dan tanpa syarat membebaskan para sandera," kata Blinken pada Kamis malam di Tel Aviv.

"Kami juga akan membahas bagaimana kami dapat terus mewujudkan visi afirmatif kami untuk wilayah yang lebih damai, lebih sejahtera, lebih aman, dan lebih terintegrasi. Faktanya, itu adalah sebuah pilihan, dan pilihan tersebut dalam beberapa hal menjadi lebih jelas lagi karena tindakan Hamas," jelasnya.

Beberapa saat sebelum serangan, Arab Saudi telah berbicara tentang kemajuan dalam diplomasi yang dipimpin AS untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Jika terjadi, ini akan menjadi sebuah langkah penting mengingat Riyadh sebagai menjaga dua situs paling suci umat Islam, Mekkah dan Madinah.

Sementara itu, para pejabat AS bekerja sama dengan Mesir, yang juga berbatasan dengan Gaza dalam rencana koridor keamanan dari Gaza. Pasalnya, hidup warga Gaza terancam akibatnya kurangnya logistik pasca blokade Israel.

"Saya berbicara dengan Israel tentang kemungkinan perjalanan yang aman bagi warga sipil yang ingin meninggalkan atau menyingkir dari Gaza," tambah Blinken.


(sef/sef) Next Article Sekolah di Gaza Dibom Saat Menlu AS-Pemimpin Arab Mau Bertemu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular