²©²ÊÍøÕ¾

WTC Mangga Dua Jadi Lapangan Bulutangkis, Inikah Pemicunya?

Martyasari Rizky, ²©²ÊÍøÕ¾
23 October 2023 16:45
Suasana deretan tenant yang tutup di pusat perbelanjaan WTC Mangga Dua, Jakarta, Kamis (19/10/2023).  (²©²ÊÍøÕ¾ Indoensia/Faisal Rahman)
Foto: Suasana deretan tenant yang tutup di pusat perbelanjaan WTC Mangga Dua, Jakarta, Kamis (19/10/2023). (²©²ÊÍøÕ¾ Indoensia/Faisal Rahman)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bukan menambah arena tenant, pusat perbelanjaan WTC Mangga Dua justru menyulap lobi mal-nya menjadi lapangan badminton. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja buka suara terkait fenomena tersebut.

Alphonzus mengatakan, saat ini kinerja mayoritas pusat perbelanjaan sudah hampir normal kembali. Namun ada beberapa pusat perbelanjaan yang tingkat kunjungannya tidak meningkat, bahkan memburuk.

"Sudah sejak lama fungsi utama pusat perbelanjaan bukan lagi hanya sekedar sebagai tempat berbelanja saja, terutama bagi pusat perbelanjaan yang berlokasi di kota-kota besar. Saat ini pusat perbelanjaan harus dapat menambahkan fungsi lain dari sekedar sebagai tempat berbelanja," kata Alphonzus kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (23/10/2023).

Bagi pusat perbelanjaan yang hanya mengedepankan fungsi belanja, menurutnya, akan langsung berhadapan dengan e-commerce.

"Setelah wabah COVID-19 mulai mereda maka yang pertama kali dicari oleh masyarakat adalah bukan belanja. Keperluan belanja selama pandemi COVID-19 telah dapat tergantikan oleh e-commerce atau belanja online," lanjutnya.

Suasana deretan tenant yang tutup di pusat perbelanjaan WTC Mangga Dua, Jakarta, Kamis (19/10/2023).  (²©²ÊÍøÕ¾ Indoensia/Faisal Rahman)Foto: Suasana deretan tenant yang tutup di pusat perbelanjaan WTC Mangga Dua, Jakarta, Kamis (19/10/2023). (²©²ÊÍøÕ¾ Indoensia/Faisal Rahman)
Suasana deretan tenant yang tutup di pusat perbelanjaan WTC Mangga Dua, Jakarta, Kamis (19/10/2023). (²©²ÊÍøÕ¾ Indoensia/Faisal Rahman)

Menurut Alphonzus, setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut yang pertama kali dicari oleh masyarakat adalah berinteraksi sosial secara langsung, bukan lagi bersosialisasi di dunia maya, karena hal itu adalah yang dilarang selama pembatasan yang telah berlangsung sekitar tiga tahun.

"Salah satu fasilitas publik untuk tempat masyarakat melakukan interaksi sosial tersebut adalah pusat perbelanjaan. Jadi jika pusat perbelanjaan tidak memiliki ataupun tidak mampu menyediakan fasilitas tersebut maka tidak akan dipilih dan akan ditinggalkan oleh para pelanggannya," tukas dia.

Pusat perbelanjaan, katanya, harus dapat memiliki dan menyediakan tempat ataupun fasilitas untuk pelanggan melakukan interaksi sosial dengan sesamanya, sehingga fungsi pusat perbelanjaan bukan lagi hanya sekedar sebagai tempat belanja.

"Pusat perbelanjaan harus dapat menyediakan ataupun memberikan journey/experience kepada para pelanggannya, bukan lagi hanya sekedar menyediakan ataupun memberikan fungsi belanja saja. Customer experience ataupun customer journey dapat diciptakan dari konsep gedung dan juga tenant mix," ucapnya.

Fungsi lain dari pusat perbelanjaan, menurut Alphonzus, akan selalu berubah dari waktu ke waktu karena pusat perbelanjaan sangat erat dengan gaya hidup (lifestyle) yang cepat sekali berubah setiap waktu.

"Pada saat ini untuk merespons perubahan yang terjadi akibat pandemi COVID-19 maka pusat perbelanjaan harus dapat menambahkan fungsi lain yaitu harus dapat menjadi hub koneksi sosial (social connection hub) dikarenakan sudah hampir tiga tahun manusia di dunia ini tidak bisa dengan bebas untuk berinteraksi dengan sesamanya secara langsung, bukan di dunia maya seperti yang selama ini terjadi," kata Alphonzus.

"Masyarakat Indonesia juga memiliki budaya yang senang berkumpul baik bersama keluarga, sanak saudara, teman, kolega, komunitas dan lain sebagainya maka oleh karenanya pusat perbelanjaan harus memiliki fasilitas untuk kebutuhan masyarakat tersebut baik dalam bentuk konsep gedung maupun tenancy mix (kelengkapan campuran/bauran penyewa)," imbuhnya.

Lebih lanjut, Alphonzus mengatakan, banyak pusat perbelanjaan yang mampu dan telah berhasil memberikan fungsi lain dari sekedar fungsi belanja, sehingga diminati dan banyak dikunjungi oleh masyarakat bahkan tingkat kunjungannya telah mencapai 100%.


(wur) Next Article Lobi WTC Mangga Dua Disulap Jadi Lapangan Badminton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular