
Aneh! Jalanan di Jepang Lengang Kendaraan Pribadi, Ada Apa?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Reporter ²©²ÊÍøÕ¾ÌýIndonesia, Ferry Sandi,berkesempatan berwisata dan melihat langsung dari dekat pemandangan di kota-kota besar Jepang, pekan lalu. Seperti diketahui, Jepang terkenal sebagai negara produsen otomotif dunia, termasuk motor. Banyak merek besar yang dihasilkan Jepang, seperti Honda, Yamaham dan Suzuki.
Hanya saja, hal itu ternyata tak membuat jalanan di kota-kota besar di JepangÌýdipadati motor yang melintas, seperti yang terlihat di Jakarta setiap harinya. Jalanan di Tokyo dan Yokohama justru lengang dari motor yang melintas.Ìý
Usut punya usut, ternyata warga Jepang lebih menyukai transportasi umum dalam mendukung mobilitas. Alhasil, kendaraan motor sangat dikit digunakan oleh warga Jepang.
"Motor sangat sedikit, masyarakat Jepang lebih menyukai untuk menggunakan transportasi umum karena transportasi umumnya sangat memadai, dan on time sekalipun itu bis," kata pemandu wisata di Jepang asal IndonesiaÌýTriyana Suhana.
Ketepatan waktu itu yang membuat warga Jepang lebih menyukai transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor. Selain itu, jumlah kereta seperti Tokyo Metro juga tersebar dan memadai.
Setidaknya ada 13 jalur kereta bawah tanah yang melewati 179 stasiun di titik penting kota Tokyo. Beberapa stasiun populer yang dihubungkan oleh Tokyo Metro antara lain Ginza, Shinjuku, Asakusa, dan lainnya.
"Warga Tokyo lebih banyak daripada Jakarta, sedangkan luas wilayahnya lebih kecil. Namun ko di atas seperti orangnya dikit. Coba di bawah tanah itu kaya semut, ramai banget yang pakai kereta," kata Triyana.
Budaya itu membuat kendaraan pribadi seperti motor dikesampingkan. Dilansir dari Statista, jumlah kendaraan bermotor di Jepang justru menyusut.
![]() Jalanan di kota-kota Jepang Nampak lengang. (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi) |
Ìý
Pada tanggal 31 Maret 2021, jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Tokyo, Jepang, mencapai angka terendah dalam satu dekade, yaitu sekitar 3,09 juta kendaraan, turun dari sekitar 3,22 juta kendaraan pada tahun 2012.
"Makanya banyak weekend driver, kendaraannya dipakai ketika weekend aja, sedangkan saat hari biasa pakai kendaraan umum," sebut Triyana.
(dce) Next Article 3 Merek Jepang Ini Jor-joran di RI, Takut Motor Listrik?
