²©²ÊÍøÕ¾

RI Siaga, BMKG Ingatkan Ada Ancaman Hujan Es Mengintai

Damiana, ²©²ÊÍøÕ¾
30 October 2023 17:15
hujan es
Foto: hujan es (Ist)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan ancaman bencana hidrometeorologi yang tengah mengintai Indonesia. Terutama di masa peralihan musim (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan.

BMKG pun memprediksi, awal musim hujan 2023/2024 umumnya akan terjadi pada bulan Oktober Desember 2023, yaitu di 477 Zona Musim (ZOM) atau 68,2% . Sementara puncak musim penghujan umumnya diprakirakan pada bulan Januari-Februari tahun 2024, yaitu di 385 ZOM (55,1%).

"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan di situs resmi, dikutip Senin (30/10/2023).

"Arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam," jelasnya.

Dwikorita menambahkan, awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi hari menjelang siang.

"Bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir dan angin," katanya.

"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal didaerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," tambah Dwikorita.

Dia memaparkan, dibandingkan dengan normal, awal Musim Hujan 2023/2024 di 699 Zona Musim (ZOM) di Indonesia diprediksi mundur sebanyak 446 ZOM (64%), tetap sama sebanyak 56 ZOM (8%), dan maju sebanyak 22 ZOM (3%).

Sementara 50 ZOM (7%) dilaporkan sudah masuk musim hujan, 12 ZOM (2%) dengan musim hujan sepanjang 2023, dan 113 ZOM (16%) dengan tipe 1 musim sepanjang tahun.

"Sifat hujan pada periode Musim Hujan 2023/2024 diprakirakan normal di 566 ZOM (80,9%), di atas normal sebanyak 69 ZOM (9,9%), dan di bawah normal di 64 ZOM (9,2%)," katanya.

Dia meminta kementerian/lembaga, pemerintah daerah (Pemda), dan institusi terkait melakukan langkah mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi selama musim hujan.

"Terutama di wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dibanding biasanya). Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor," sebutnya.

Selain itu, dia merekomendasikan kepada Pemda agar lebih optimal mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini.

"Pemerintah daerah dan sektor terkait diharapkan dapat menjadikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action). Dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologi," pungkas Dwikorita.


(dce/dce) Next Article Potret Jakarta Hari Ini Dihantam Cuaca Panas Mendidih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular