²©²ÊÍøÕ¾

Bukan Mimpi, RI Sudah Bisa 'Sulap' Tebu Jadi Bensin!

Firda Dwi Muliawati, ²©²ÊÍøÕ¾
05 December 2023 19:30
Ilustrasi tebu. (Pixabay)
Foto: Ilustrasi tebu. (Pixabay)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indonesia kini sudah bisa "menyulap" tebu menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya bensin. Hal ini menunjukkan upaya RI untuk bisa memanfaatkan Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis tetesan tebu (molase) sebagai sumber bahan bakar kendaraan sudah mulai diimplementasikan, bukan lagi sekedar wacana.

Wujud nyata dari "sulap" tebu menjadi BBM ini yaitu dengan mulai diproduksi dan dijualnya produk BBM dengan campuran bioetanol berbasis tebu tersebut, tepatnya pada produk Pertamax Green 95 yang dijual PT Pertamina (Persero).

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menjelaskan, perusahaan telah bekerja sama dengan PT Energi Agro Utama (Enero), anak usaha PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), untuk mendapatkan pasokan bioetanol berbasis molase tersebut.

Dia menyebut, produksi bioetanol kini telah mencapai 30.000 kilo liter (kl) per tahun. Sebagian dari produksi tersebut menurutnya digunakan untuk pencampuran pada bensin Pertamax (RON 92), sehingga produk BBM yang dihasilkan menjadi Pertamax Green 95. Adapun pencampuran bioetanolnya mencapai 5% (E5).

"Di dalam produk Pertamax Green 95, itu kita menggunakan bahan bakar yang berbahan dasar tebu. Tapi perbedaannya, yang kita gunakan ini adalah molasesnya. Jadi merupakan ampas atau sisa produksi gula," ungkap Riva dalam program Energy Corner ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (5/12/2023).

Dia menekankan bahwa proses produksi molases menjadi bioetanol tidak beririsan dengan produksi gula untuk pangan. Riva menjelaskan, produksi bioetanol dari tebu yang saat ini dilakukan sesuai dengan upaya pemerintah untuk mencapai swasembada gula seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden No.40 tahun 2023.

"Pemerintah berupaya untuk mempercepat proses swasembada gula dan juga mendukung memperluas penggunaan bioetanol sebagai bahan baku dari bahan bakar nabati," tambahnya.

Riva mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan riset untuk bisa terus memanfaatkan tumbuhan selain tebu untuk diolah menjadi bioetanol. Dia menyebutkan tumbuhan lain yang berpotensi bisa dimanfaakan menjadi bioetanol seperti jagung, sorgum, hingga tandan sawit.

"Pertamina juga terus melakukan riset dan juga penelitian-penelitian dengan lembaga terkait untuk melihat potensi-potensi lainnya di luar tebu. Mungkin dari jagung, atau mungkin dari sorgum, atau mungkin dari tandan sawit," imbuhnya.

Dengan berbagai jenis tanaman yang mungkin bisa dimanfaatkan menjadi bioetanol sebagai bahan campuran BBM tersebut, maka akan dicari mana yang akan memberikan nilai dan keekonomian paling baik.

"Nah ini yang memang dilakukan penelitian-penelitian, dan penelitian ini memang gunanya untuk mendalami hal tersebut," ucapnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha mengungkapkan Indonesia mempunyai target produksi bioetanol yang berasal dari tanaman tebu hingga 1,2 juta kilo liter (kl) pada tahun 2030.

Hal tersebut termuat di dalam peta jalan yang menjadi amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (biofuel).

"Kita tahun 2030 menargetkan bioetanol sebesar 1,2 juta kl luar biasa kan cukup besar sekali," kata Satya dalam acara Energy Corner ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (28/11/2023).

Sementara, produksi bioetanol di dalam negeri sendiri saat ini jumlahnya baru sekitar 40 ribu kl per tahun. Artinya, perlu ada penambahan areal lahan baru perkebunan tebu guna memenuhi kebutuhan untuk produksi bioetanol.

Satya membeberkan bioetanol sebenarnya tidak hanya bergantung pada tebu saja. Produk bioetanol sendiri dapat diekstrak dari tanaman lainnya seperti sorgum salah satunya.

"Jadi di samping kalau kita masih mempertahankan penggunaan tebu ya memang lahan luas, lahan itu merepresentasikan jumlah daripada molase ke depannya," tambahnya.


(wia) Next Article Bensin Hijau Made-In RI Makin Diminati Warga, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular