²©²ÊÍøÕ¾

Simak Data Pangan Dunia Terbaru, Beri Sinyal Baik atau Buruk?

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
09 December 2023 16:45
Kolase Gangum dan Jagung
Foto: Kolase Gangum dan Jagung

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga-harga pangan utama dunia dilaporkan stabil pada bulan November 2023 lalu dengan penurunan kuotasi sereal internasional diimbangi dengan kenaikan harga minyak nabati.

Demikian data terbaru yang dirilis Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, FAO), hari Jumat (8/12/2023) waktu setempat. Disebutkan, Indeks Harga Pangan FAO, rata-rata mencapai 120,4 poin pada November.

Indeks ini melacak perubahan bulanan pada harga internasional dari serangkaian komoditas pangan yang diperdagangkan secara global. Angka ini tidak berubah dari bulan sebelumnya, namun 10,7% lebih rendah dibandingkan pada November 2022.

Indeks Harga Sereal FAO turun 3,0% dari Oktober. Harga biji-bijian kasar internasional turun sebesar 5,6%, disebabkan oleh penurunan tajam harga jagung, sementara harga gandum turun sebesar 2,4% pada November.

Indeks Harga Semua Beras FAO tetap stabil secara bulanan di tengah perbedaan pergerakan harga di berbagai negara asal dan segmen pasar.

Sementara itu, Indeks Harga Minyak Nabati meningkat sebesar 3,4% dari Oktober. Harga minyak sawit internasional meningkat lebih dari 6,0% pada November, terutama didukung oleh pembelian yang lebih aktif oleh negara-negara pengimpor utama dan penurunan produksi secara musiman di negara-negara produsen utama.

Namun harga minyak bunga matahari dunia sedikit meningkat, sementara harga minyak kedelai dan minyak lobak sedikit turun di November.

Indeks Harga Susu FAO naik 2,2% dari Oktober, didorong tingginya permintaan impor mentega dan susu bubuk skim dari pembeli di Asia Timur Laut. Ini terjadi seiring dengan peningkatan permintaan dalam negeri menjelang liburan musim dingin di Eropa Barat.

Indeks Harga Gula FAO naik sebesar 1,4% month-on-month, rata-rata di bulan November sebesar 41,1% lebih tinggi dibandingkan tingkat bulan yang sama tahun lalu.

Kenaikan harga gula dipengaruhi oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap ketersediaan ekspor global di tengah memburuknya prospek produksi di dua negara pengekspor utama, Thailand dan India, akibat kondisi cuaca kering parah terkait peristiwa El Niño.

Sementara Indeks Harga Daging FAO turun 0,4% dari Oktober. Angka ini mencerminkan penurunan kecil pada harga daging unggas, babi, dan daging sapi dunia, yang sebagian besar didorong oleh melimpahnya pasokan ekspor.

Produksi Pangan Naik

Sementara itu, FAO menaikkan perkiraan panen musim ini dalam Laporan Pasokan dan Permintaan Sereal terbaru, yang juga dirilis pada Jumat. Produksi sereal dunia pada tahun 2023 kini dipatok sebesar 2.823 juta ton, naik 0,9% dari tahun sebelumnya dan 10,3 juta ton di atas rekor tertinggi sebelumnya yang dicapai pada tahun 2021.

Total pemanfaatan sereal dunia pada tahun 2023/2024 diperkirakan sebesar 2.813 juta ton, 1,1% lebih tinggi dibandingkan tahun 2022/2023.

Stok sereal dunia pada akhir musim pada tahun 2024 diperkirakan akan meningkat sebesar 2,7% di atas level pembukaannya dan menandai rekor tertinggi baru. Berdasarkan perkiraan terbaru, rasio stok terhadap penggunaan sereal global akan mencapai 30,8% pada tahun 2023/224, yang menunjukkan tingkat pasokan yang memadai secara keseluruhan.

Perdagangan sereal dunia pada tahun 2023/2024 diperkirakan mengalami sedikit kontraksi menjadi 468,4 juta ton, turun 1,8% dari tingkat pada tahun 2022/2023.


(dce) Next Article Kabar Baik, Stok Beras di Dunia Tertinggi Sepanjang Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular