
Dapat Bisikan, Jokowi Tiba-Tiba Minta PUPR Bangun Gedung

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peresmian peletakan batu pertama atau ground breaking Kampus II Universitas Muhammadiyah di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024). Kampus itu rencananya akan dibangung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Alhamdulillah hari ini kita akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, tadi pak rektor menyampaikan mahasiswanya sudah berjumlah 17 ribu mahasiswa fakultasnya ada 11," kata Jokowi dalam sambutan.
Ia juga mendapatkan informasi bahwa pembangunan gedung baru ini untuk mengakomodasi masalah kurangnya ruang kuliah pada kampus itu.
"Bisik-bisik memang ruang kuliahnya kurang, sehingga perlu dibangun gedung baru. yang lantainya berapa lantai? 14 lantai mungkin jadi tertinggi di Purwokerto," kata Jokowi.
![]() |
Jokowi pun berencana akan membangun gedung kampus Muhammadiyah dengan menggunakan dana APBN, jika ongkos pembangunannya sesuai. Ia langsung meminta kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Basuki Hadimuljono yang hadir untuk melakukan pembangunan.
"Tadi pak rektor juga bisik-bisik habisnya kurang lebih Rp 200 miliar, ini sudah dihitung Rp 200 miliar bener ndak? kalau bener Rp 200 miliar biar di bangun PU. Tapi jangan Rp 200 miliar dihitung pak menteri PU jadi Rp 400 miliar waduh dobel nanti, kalau Rp 200 miliar nanti biar dikerjakan pak menteri PU," tutur Jokowi.
Dalam kesempatan itu Jokowi juga mengingatkan adanya bonus demografi di tahun 2030 - 2035 mendatang. Hal itu menjadi kunci Indonesia bakal melompat menjadi negara maju atau tidak.
![]() |
Sehingga pengembangan sumber daya manusia harus sesuai dengan kebutuhan dengan industri supaya kesempatan itu tidak hilang. Jokowi juga mencontohkan negara Amerika Latin yang kini masih dianggap menjadi negara berkembang dari tahun 1950 - 1970an, karena tidak memanfaatkan bonus demografinya dengan baik.
"Sudah 50 tahun sudah 60 tahun mereka tetap jadi negara berkembang. Tidak bisa melompat jadi negara maju. kenapa? karena tidak menggunakan kesempatan saat diberikan bonus demografi pada saat itu. usia-usia produktif pada tahun itu," tutur Jokowi.
(emy/mij) Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang