
Video: Ekonomi Global Melambat & Perang Ancam Ekspor CPO, RI Bisa Apa?
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Badan Pusat Statistik mencatat tren penurunan kinerja ekspor nonmigas RI sepanjang Desember 2023 di semua sektor termasuk pada komoditas kelapa sawit. Tercatat ekspor CPO turun 28,73% (mtm) atau 31,96% (yoy).
Direktur Eksekutif PASPI, Tungkot Sipayung mengatakan penurunan kinerja ekspor CPO RI pada tahun 2023 juga dikhawatirkan berlanjut di 2024. Hal ini terkait prospek perlambatan ekonomi China yang diramal Bank Dunia hanya tumbuh 4,5% di tahun 2024.
Sebagai importir CPO Indonesia, tekanan ekonomi China efek persoalan properti akan menekan permintaan mengingat stok dalam negeri China masih sangat tinggi. Selain itu tantangan harga juga akan menjadi isu sektor CPO di 2024.
Sementara Ketua Bidang Luar Negeri GAPKI, Fadhil Hasan mengatakan ekspor CPO RI tidak lepas dari dampak 2 sentimen utama yakni kebijakan suku bunga The Fed dan isu perlambatan ekonomi China.
Tekanan ekonomi global ini diperkirakan akan membuat permintaan CPO akan berkurang di 2024 jika dibandingkan 2023. Sehingga perlu diupayakan diversifikasi pasar ekspor CPO untuk mendongkrak penjualan produk sawit RI saat ekonomi China lesu.
Lalu seperti apa nasib ekspor CPO RI di tengah pelemahan ekonomi China hingga gejolak geopolitik global? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Direktur Eksekutif PalmOil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Tungkot Sipayung dan Ketua Bidang Luar Negeri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Fadhil Hasan dalam Squawk Box,²©²ÊÍøÕ¾Indonesia (Kamis, 18/01/2024)
-
1.
-
2.
-
3.