²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Awas Putin Ngamuk, Erdogan Restui Negara Ini Jadi Anggota Baru NATO

sef, ²©²ÊÍøÕ¾
24 January 2024 05:32
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (John Lamparski / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Foto: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (John Lamparski / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Parlemen Turki meratifikasi upaya Swedia untuk menjadi anggota NATO pada Selasa waktu setempat. Keputusan diambil setelah 20 bulan permohonan Swedia "tak direstui" pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Majelis umum Turki memberikan suara 287-55 untuk menyetujui permohonan Swedia. Artinya kini, 30 negara anggota NATO sudah menyetujui Stockholm bergabung dalam aliansi itu.

"Kami mendukung perluasan NATO untuk meningkatkan upaya pencegahan aliansi... Kami berharap sikap Finlandia dan Swedia dalam memerangi terorisme menjadi contoh bagi sekutu kami yang lain," kata ketua komisi urusan luar negeri parlemen dan anggota Partai AK yang berkuasa, Fuat Oktay, dikutip Reuters, Rabu (24/1/2024).

Erdogan sendiri diperkirakan akan menandatangani dokumen persetujuan segera. Swedia kini akan segera menjadi negara ke 32 NATO, setelah sebelumnya Finlandia diterima menjadi anggota aliansi April tahun lalu.

"Hari ini kita selangkah lebih dekat untuk menjadi anggota penuh NATO," kata Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson di media sosial setelah pemungutan suara, dikutip AFP.

Sementera itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga menyambut baik langkah tersebut. Ia mendesak Hongaria untuk melakukan hal yang sama.

"Saya juga mengandalkan Hongaria untuk menyelesaikan ratifikasi nasionalnya sesegera mungkin," katanya menyebut negara anggota NATO lain yang belum menyetujui masuknya Swedia.

"Keanggotaan Swedia membuat NATO lebih kuat dan kita semua lebih aman," tegasnya.

Sebelumnya, Swedia dan Finlandia menerapkan kebijakan non-blok militer selama era Perang Dingin antara Uni Soviet dan Barat. Namun perang Rusia di Ukraina membalikkan perhitungan geopolitik dan membuat keduanya mencari perlindungan nuklir yang diberikan oleh blok pertahanan paling kuat di dunia.

PM Hongaria Viktor Orban dilaporkan terpisah telah mengundang mitranya dari Swedia ke Budapest untuk membahas tawaran keanggotaan NATO, Selasa. Meskipun muncul petunjuk mengenai ketegangan antara Stockholm dan Budapest.

Sebenarnya Orban dan Erdogan telah menjaga hubungan baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama perang Ukraina. Para pemimpin NATO khawatir bahwa Kremlin mencoba memanfaatkan kedua pemimpin tersebut untuk memicu perpecahan di Barat.

Mengapa Erdogan Keberatan?

Keberatan Erdogan terhadap keanggotaan Swedia awalnya terfokus pada penerimaan negeri itu kelompok Kurdi. Padahal Ankara menganggapnya sebagai "teroris".

Swedia menanggapinya dengan memperketat undang-undang anti-terorisme. Negeri itu pun mengambil langkah-langkah keamanan lain yang diminta oleh Erdogan.

Namun Erdogan kemudian mengalihkan perhatiannya ke janji AS yang belum terpenuhi untuk mengirimkan sejumlah jet tempur F-16. Sebelumnya ini mendapat pertentangan dari Kongres AS karena Turki dianggap mengalami kemunduran dalam hal hak asasi manusia dan perselisihan dengan sesama anggota NATO, Yunani.

Turki juga ingin Kanada menepati janjinya untuk mencabut larangan penjualan komponen utama yang digunakan untuk membuat drone tempur. Hal ini diyakini menjadi kompromi khusus bagi Erdogan.


(sef/sef) Next Article Erdogan Tepati Janji, Beri Lampu Hijau Negara Ini Gabung NATO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular