
Putin Kirim Kapal Perang Rusia ke Dekat RI, Ada Apa?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Rusia telah mengirimkan armada tempurnya ke wilayah dekat RI, tepatnya di Laut China Selatan (LCS). Penerjunan armada militer Presiden Vladimir Putin ini dilakukan tatkala perairan tegang karena tumpang tindih klaim perbatasan China dengan beberapa negara Asia Tenggara, yang menyeret pula Amerika Serikat (AS) dalam konflik.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah rilis berita menjelaskan kapal perang Marsekal Shaposhnikov dikirim, termasuk helikopter Ka-27. Keduanya sedang dalam simulasi mencari kapal selam musuh.
"Penembakan dilakukan sepenuhnya dengan cara latihan ... tidak menggunakan senjata sebenarnya dari fregat tersebut," kata kementerian tersebut dikutip Radio Free Asia (RFA), Kamis (1/2/2024).
Marsekal Shaposhnikov, bersama dengan kapal penjelajah rudal andalan Rusia Armada Pasifik Varyag, saat ini memang sedang menjalankan misi pelatihan jarak jauh ke Asia-Pasifik. Kapal-kapal tersebut meninggalkan pangkalan armada di Vladivostok di Timur Jauh Rusia pada 22 Januari.
Selain latihan, kapal disebut berencana untuk melakukan beberapa kunjungan. Sebelum memasuki LCS, kapal-kapal tersebut mengikuti beberapa latihan melawan sasaran laut dan udara di Laut China Timur dan Laut Jepang.
Pengaruh Putin di Asia Pasifik
Latihan semacam ini sebenarnya mulai rutin dilakukan Rusia ketika angkatan lautnya menegaskan kehadirannya di wilayah ini. Ini seiring keinginan Rusia meningkatkan hubungannya dengan Asia Timur dan Tenggara di tengah meningkatnya isolasi dari Barat setelah serangan Moskow ke Ukraina.
Latihan anti-kapal selam serupa pernah dilakukan oleh detasemen lain dari Armada Pasifik pada Oktober 2023. Ketika itu, kapal perusak Laksamana Tributs dan Laksamana Panteleev melakukan perjalanan laut jarak jauh ke Pasifik.
Rusia juga baru-baru ini berupaya untuk meningkatkan kehadirannya di Asia Pasifik dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan China. Kedua negara telah melakukan sejumlah latihan bersama di Laut China Timur dan LCS.
"Negara-negara pesisir LCS belum memberikan komentar mengenai latihan yang dilakukan Rusia, karena kemungkinan besar latihan tersebut dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan hak laut oleh negara pengguna dan tidak diperlukan izin apa pun," kata Collin Koh, pakar militer regional yang berbasis di Singapura.
"Angkatan laut lain, termasuk Amerika Serikat (AS), juga telah melakukan latihan dan operasi kebebasan navigasi di wilayah tersebut," tambahnya.
Meski begitu, Koh menilai Kremlin akan berhati-hati untuk tidak menyatakan dukungan eksplisit kepada Beijing di LCS. Ini karena negara-negara yang berkonflik dengan China di perairan itu juga merupakan mitra strategis Moskow.
"Vietnam tetap menjadi mitra utama Rusia di Asia Tenggara, jadi saya curiga Moskow (berani) berupaya mengasingkan Hanoi dengan menunjukkan dukungan kepada Beijing di LCS," tambahnya.
(sef/sef) Next Article Putin Kirim Kapal Perang Rusia ke Perairan Dekat RI, Ada Apa?
