²©²ÊÍøÕ¾

Mining Outlook 2024

Australia Protes Gara-Gara Nikel RI, ESDM Bilang Begini

Verda Nano Setiawan, ²©²ÊÍøÕ¾
02 February 2024 18:58
Staff Khusus ESDM, Irwandy Arif dalam Road To Economic Outlook. (Tangkapan Layar ²©²ÊÍøÕ¾ TV)
Foto: Staff Khusus ESDM, Irwandy Arif dalam Road To Economic Outlook. (Tangkapan Layar ²©²ÊÍøÕ¾ TV)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Staf Khusus Kementerian ESDM Irwandy Arif mengungkapkan ada beberapa catatan penting untuk sektor mineral dan batu bara di Indonesia tahun ini, terutama dari aspek kelebihan produksi. Pasalnya, negara tetangga yakni Australia sempat memprotes produk nikel asal Indonesia.

Kelebihan produksi nikel dan produk turunannya berupa feronikel dan nikel pig iron (NPI), yang disebut berpengaruh pada penurunan harga. Ada penurunan permintaan nikel dan turunannya, meski sebelumnya produsen telah memperhitungkan supply dan demand.

Sedangkan keluhan dari Australia terkait produksi berlebihan, Irwandi menilai ada perbedaan yang harusnya tidak mempengaruhi negeri kangguru tersebut.

"Yang diproduksi Australia adalah produk turunan nikel kelas 1 yang kebanyakan adalah nikel matte, sedangkan produk nikel matte di Indonesia hanya 70 ribu ton per tahun. Jadi perlu kami sampaikan di sini supply demand ini dipengaruhi banyak parameter," kata Irwandi dalam ²©²ÊÍøÕ¾ Mining Outlook 2024, Jumat (2/2/2024).

Sebelumnya, produsen nikel Australia dilaporkan mulai terpukul karena pasokan nikel Indonesia ke pasar global. Sejumlah analis pun menyatakan hal ini membuat harga nikel rendah dan permintaan turun.

Dia menambahkan untuk beberapa tahun ke depan, pemerintah akan memberikan perhatian terhadap pengembangan mineral kritis dan strategis, yang diarahkan pada tiga industri strategis. Salah satunya, industri yang menuju pada baterai dan kendaraan listrik yang membutuhkan mineral strategis dan kritis.


(rah/rah) Next Article Produksi Emas Freeport Capai 2 juta ons, Sumbang Segini Buat Negara

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular