
Heboh Bansos Jokowi Jelang Pemilu, Ini Kata Luhut

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan angkat suara perihal bantuan sosial (bansos) yang dibagikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjelang masa Pemilihan Umum Presiden RI 2024.
Luhut menyebutkan publik tidak perlu ribut dengan bansos yang dibagikan oleh Jokowi yang waktunya mendekati masa Pemilu 2024 dan dinilai mempolitisasi bansos yang menggunakan anggaran negara.
"Kalau orang sekarang bagi-bagi sembako Presiden, orang terus ribut, padahal menurut saya ngapain sih ribut? Itu sudah dibuat diputuskan DPR kok, APBN kok, (tapi dinilai) bahwa diberikan bahwa ya dia suka, bahwa ada yang pilih kasih, jangan dipolitik-politikin lah," ungkapnya dalam Podcast CNN Indonesia, dikutip Kamis (8/2/2024).
Adapun, berdasarkan data Kementerian Keuangan, pemerintah mengalokasikan anggaran perlindungan sosial atau perlinsos yang mencakup Bantuan Langsung Tunai (BLT), bansos pangan, dan program keluarga harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), senilai Rp 496 triliun pada APBN 2024. Nilai tersebut naik Rp 20 triliun dibandingkan anggaran serupa di APBN 2023, yaitu Rp 476 triliun.
Menanggapi hal itu, Luhut mengatakan bahwa alokasi anggaran untuk bansos sudah jelas dan sudah diputuskan bersama oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dengan begitu, publik tidak perlu 'ribut' menilai bahwa bansos yang dibagikan oleh Presiden Jokowi merupakan langkah politisasi.
"Kenapa kita ributkan kita belum tahu, saya bilang tadi kita berkomentar pada sesuatu yang kita belum tahu, kan ndak bagus. Kan ada pikiran Presiden kan komandan, tidak semua yang dia komandan tahu ini semua perencanaan ini kita semua tahu, ndak semua," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan lebih buruk bila bansos tidak diberikan pada masyarakat yang membutuhkan. Namun bila bansos diberikan juga menuai kecurigaan publik yang berakhir spekulasi politisasi bansos.
"Kalau kita sendiri sekarang pemimpin-pemimpin ini yang mempolitisasi menurut saya. Sekarang kalo nggak ada bansos kan ribut. Ayo sekarang ada bansos ribut, nggak ada bansos ribut, lebih baik ada bansos ribut dikit ya sudah," jelasnya.
Dia menilai pembagian bansos untuk masyarakat lataran latar belakang Presiden Jokowi yang sederhana sehingga mengrti bagaimana rasanya hidup susah.
Kesederhanaan itu, itu Presiden Jokowi, itu gak diomongin yang baik itu. Bansos itu, latar belakangnya susahnya bagaimana orang miskin itu," tandasnya.
(mkh/mkh) Next Article Bansos Diklaim Alat Politik Jokowi, Sri Mulyani Buka Faktanya!