²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Kamala Haris Siap Bertugas Pimpin AS, Ada Apa Presiden Biden?

sef, ²©²ÊÍøÕ¾
13 February 2024 11:05
U.S. Vice President Kamala Harris attends a joint news conference with Singapore's Prime Minister Lee Hsien Loong in Singapore Monday, Aug. 23, 2021. (Evelyn Hockstein/Pool Photo via AP)
Foto: Kamala Harris (AP/Evelyn Hockstein)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengatakan dia siap menjadi pemimpin Paman Sam. Hal ini terungkap dalam wawancara dengan Wall Street Journal yang diterbitkan Senin waktu AS.

Harris yang berusia 59 tahun kini menjadi sorotan setelah kekhawatiran pemilih mengenai usia Presiden Joe Biden meningkat di pilpres 2024 ini. Ia akan menjadi calon presiden pertama jika Biden yang kini berusia 89 tahun mundur atau tak mampu maju dalam pemilihan presiden (pilpres).

"Saya siap untuk menjabat. Tidak ada keraguan mengenai hal itu," kata Harris kepada surat kabar tersebut ketika ditanya apakah kekhawatiran para pemilih tentang usia Biden berarti dia harus meyakinkan mereka tentang kredibilitasnya, dikutip dari AFP, Selasa (13/2/2024).

"Setiap orang yang melihat saya menjabat akan menyadari sepenuhnya kapasitas saya untuk memimpin," kata wakil presiden kulit hitam, Asia Selatan, dan perempuan pertama dalam sejarah AS itu.

Perlu diketahui AS sendiri sempat dihebohkan dengan penyelidikan penasihat khusus Dewan Keamanan AS, Robert Hur, terkait cara Biden menangani dokumen-dokumen rahasia saat ia menjabat sebagai wakil presiden di masa Barrack Obama.

Laporan Hur mengungkapkan kegagalan mengejutkan dalam "ingatan Biden". Sejumlah fakta menyebut, Biden tidak dapat mengingat kapan dia menjadi wakil presiden. Ia pun dikatakan lupa kapan putranya, Beau, meninggal dunia.

Gedung Putih kemudian membalas dengan keras laporan tersebut. Para "pembantu" Biden mengatakan Hur mewawancarainya ketika tokoh Partai Demokrat itu berada di bawah tekanan kuat sehari setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Harris sendiri juga membela Biden dengan mencap laporan penasihat khusus tersebut sebagai laporan yang bermotif politik. Namun, Harris sendiri kini semakin berperan dalam kampanye terpilihnya kembali Biden, dengan fokus pada topik-topik termasuk aborsi, menjelang pemungutan suara pada bulan November.


(sef/sef) Next Article 5 Momen Awkward Biden, Tak Cuma Zelensky Jadi Putin-Kamala Jadi Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular