²©²ÊÍøÕ¾

Bukan Suntik Mati PLTU, Ini Cara RI Kurangi Penggunaan Energi Kotor

Firda Dwi Muliawati, ²©²ÊÍøÕ¾
21 February 2024 13:55
A pile of coal is seen at a warehouse of the Trypillian thermal power plant, owned by Ukrainian state-run energy company Centrenergo, in Kiev region, Ukraine November 23, 2017. Picture taken November 23, 2017. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan salah satu upaya yang bisa dilakukan Indonesia untuk mengurangi sumber energi kotor yaitu dengan mengembangkan energi bersih hidrogen.

Plt. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi energi hidrogen besar yang bisa digunakan untuk transisi energi menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara.

"Kita sudah ditekan dalam tanda kutip bagaimana PLTU kita ini kita bisa kurangi share-nya dan mendorong energi baru terbarukan. Itu yang paling penting," ungkapnya dalam acara peresmian Hydrogen Refueling Station di Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024).

Jisman mengatakan bahwa saat ini listrik menjadi kebutuhan yang sangat penting dan dalam proses menghasilkan listrik tersebut dibutuhkan sumber energi bersih.

"Dengan adanya pengembangan hidrogen ini ke depan ya, terutama yang untuk remote area bisa terselesaikan dulu, kemudian, kita kan lagi memprogramkan yang namanya co-firing, ya, Pak Dirut, ya. Saya berharap, saya berharap dengan hidrogen, amonia, bisa kita lakukan itu, tidak langsung memberangus tanda kutip kita punya pembangkit, PLTU, tapi kita akan, kita akan turunkan share-nya dan mendorong yang dinamakan dengan renewable tadi," paparnya.

Selain itu, dia mengungkapkan energi hidrogen saat ini menjadi kontributor program transisi energi di Indonesia. Dengan begitu, penggunaan listrik di sektor kelistrikan dinilai bisa berkontribusi pada dekarbonisasi di dalam negeri.

"Hidrogen diharapkan sebagai salah satu kontributor transisi energi dan memiliki peran penting dalam dekarbonisasi sistem energi global dan sebagai salah satu strategi utama pemerintah dalam menjalankan peta jalan atau roadmap menuju netral karbon di tahun 2060. Indonesia memiliki potensi EBT yang sangat besar, tersebar dan beragam," tandasnya.

Perlu diketahui, PT PLN (Persero) melalui anak usahanya yakni PT PLN Indonesia Power hari ini, Rabu (21/2/2024), meresmikan Hydrogen Refueling Station (HRS) yang bertempat di Senayan, Jakarta Selatan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, peresmian HRS ini merupakan pilot project atau proyek pendahuluan untuk proyek hidrogen lainnya di dalam negeri.

"Teknologi yaitu green hydrogen menggunakan fuel cells. Dan PLN siap mendukung green transportation transformation baik itu EV maupun fuel cells. Nah untuk itu kami bangga beberapa bulan yang lalu kami sudah meresmikan produksi hidrogen yang ada di Muara Tawar, Muara Karang, dan juga Tanjung Priuk," ujar dia dalam peresmian HRS Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024).


(wia) Next Article Punya Bahan Bakar Kendaraan Baru, PLN Dekati Toyota & Hyundai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular