²©²ÊÍøÕ¾

BI: Bank Ayo Salurkan Kredit, Sisa Insentif Likuditas Masih Rp122 T

Arrijal Rachman, ²©²ÊÍøÕ¾
21 February 2024 18:50
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan sisa insentif likuiditas saat ini mencapai Rp 122 triliun per Januari 2024. Jumlahnya berkurang dari Rp 285 triliun pada akhir tahun lalu.

Gubernur BI Perry Warjiyo mendorong perbankan untuk terus menyalurkannya untuk kredit. Likuiditas ini adalah hasil dari pelonggaran makroprudensial melalui insentif likuiditas yang diberikan kepada bank agar dapat menggenjot kredit kepada sektor prioritas, seperti hilirisasi minerba, pertanian, perkebunan, perikanan, perumahan, pariwisata, dan UMKM.

"Yuk bank-bank kalau salurkan kredit ke pertumbuhan ada dana Rp 285 triliun. Alhamdulillah sejak tahun lalu sekrang dimanfaatkan Rp 163 triliun masih ada Rp 122 triliun," ujar Perry dalam paparan hasil RDG BI, Rabu (21/2/2024).

Adapun, BI telah menurunkan rasio penyangga likuiditas makroprudensial (PLM) sebanyak 100 basis poin (BPS) dari 6% menjadi 5% untuk bank umum konvensional dan 4,5% ke 3,5% untuk bank syariah. Hal ini dilakukan agar bank memiliki fleksibilitas untuk mengelola dana untuk disalurkan dalam bentuk kredit.

BI juga melanjutkan kebijakan rasio loan to value (LTV) 100% untuk semua jenis kredit properti dan juga kendaraan bermotor baru. Kebijakan ini berlaku bagi bank yang memiliki rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) tidak lebih dari 5%.

Adapun, BI mencatat kredit perbankan sepanjang 2023 naik 10,38% secara tahunan (yoy). Tahun ini, BI memperkirakan kredit akan tumbuh 10-12%.


(haa/haa) Next Article Penampakan Mobil Kas Keliling Bank Indonesia Diserbu Warga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular