²©²ÊÍøÕ¾

Pedagang Beras Bantah Ada Spekulan, Ngaku Sulit Beli Beras Bulog

Martyasari Rizky, ²©²ÊÍøÕ¾
23 February 2024 12:20
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memantau harga sembako di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (17/3/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/Mrtyasari)
Foto: Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memantau harga sembako di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (17/3/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/Mrtyasari)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ÌýIndonesia -ÌýSekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) MÌýMujiburrohmanÌýmembantah dugaan praktik spekulan yang memanfaatkan situasi tingginya harga beras saat ini. Di sisi lain, dia menambahkan, kenaikan harga beras saat ini karena efek cuaca yang menyerang sentra-sentra produksi.

"Di pasar itu kalau untuk spekulan yang kaitannya dengan beras Bulog, kalau di pedagang pasarnya sendiri saya yakin tidak ada. Jadi tidak ada di anggota kami yang juga punya cukup uang dan/atau tempat untuk menimbun stok, karena juga perlu perputaran yang lumayan cepat kebutuhannya," kata Mujib dalam Profit ²©²ÊÍøÕ¾, Kamis (22/2/2024).

"Saya khawatir ini saluran distribusi (beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan/ SPHP) dari Perum Bulog ke pasar ini tidak tepat, sehingga banyak diantara anggota-anggota kami itu tidak mendapatkan beras, seperti yang didapatkan oleh ritel modern," tukasnya.

Karena distribusi beras SPHP yang tidak merata ke pasar-pasar tradisional, katanya, membuat banyak pedagang pasar akhirnya hanya menjual beras dari petani atau penggilingan di daerah.

"Teman-teman pedagang hanya menjual dari apa yang dia dapatkan, terutama sumber barangnya dari penggilingan dan dari petani," lanjutnya.

Tak Dapat Beras Bulog, Pedagang Pasar Sulit Jual Beras Murah (²©²ÊÍøÕ¾ TV)Foto:ÌýSekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) M MujiburrohmanÌýdalam Profit ²©²ÊÍøÕ¾ÌýIndonesia:ÌýTak Dapat Beras Bulog, Pedagang Pasar Sulit Jual Beras Murah (²©²ÊÍøÕ¾ TV)

Di lain sisi, imbuh dia, pedagang pasar justru masih banyak yang belum mengetahui bagaimana caranya membeli atau memesan beras SPHP dari Bulog. Dia mengaku masih kebingungan dengan sistem pemesanan beras SPHP yang diatur oleh Bulog.

"Bagaimana caranya membeli beras dari Bulog? Apakah mesti ke D2 atau D1? ini juga agak membingungkan. Karena seperti misalnya kasus anggota kami di Probolinggo, begitu datang ke Bulog dia nggak kemudian langsung dapat. Padahal, ibaratnya dia sudah punya toko dan memang benar jualan beras, belanjanya juga memang karena tempatnya terbatas atau kecil dia tidak terlalu banyak," ucapnya.

"Ujung tombaknya kan sebenarnya di kami, tapi pedagang it. Karena disesuaikan harga yang tinggi itu salah, karena kok belum-belum sudah naik, jadi yang dikomplain tuh itu kami kami pedagang ini, bukan langsung ke pemerintah," sebut Mujib.

ÌýCuaca Ekstrem

Sementara itu, MujibÌýmengatakan, lonjakan harga beras saat ini terjadi efek domino cuaca ekstrem. Menurutnya, secara pasokan, beras di pasar tradisional aman. Artinya, pedagang tidak kesulitan dalam mendapatkan beras.

"Tapi yg memang berat, beras masih sedikit agak mahal. Barusan saya dapat informasi di Malang itu harga gabah yang paling murah Rp6.700-Rp7.500 per kg. Tapi di Grobogan itu harganya sudah Rp8.200 per kg, harga gabah loh," katanya.

Mujib mengaku dirinya sempat bertanya ihwal kondisi perberasan kepada petani di daerah tersebut. "Jadi kemarin itu kenapa kok sampai harga tinggi begitu? (petani jawab) 'Ya karena kita habis kebanjiran', nah gitu-gitu," ujarnya.

Di beberapa daerah, katanya, karena efek cuaca ekstrem yang tidak menentu, telah membuat sejumlah petani mengalami gagal tanam, dan harus mengulang kembali proses tanamnya hingga tiga kali dalam waktu satu bulan.

"Memang di beberapa daerah, tahun ini tuh ada yang tanam sudah sampai tiga kali per Februari ini, karena gagal tanam," jelasnya.

"Jadi sebelum panen memang sudah gagal. Ada yang kemarin dipikir hujannya lebat, ternyata nggak ada air. Akhirnya itu, tanam lagi, kemudian kena banjir, tanam lagi baru sekarang ini," lanjut Mujib.


(dce) Next Article Potret Pedagang Beras di Pasar Mulai Ngeluh Penjualan Sepi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular