²©²ÊÍøÕ¾

Segera Dikuasai RI, Segini Besar Isi Nikel di Perut Tambang Vale

Verda Nano Setiawan, ²©²ÊÍøÕ¾
26 February 2024 10:40
Area pertambangan PT Vale Indonesia tbk. (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (²©²ÊÍøÕ¾/Lucky Leonard Leatemia)
Foto: Area pertambangan PT Vale Indonesia tbk. (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (²©²ÊÍøÕ¾/Lucky Leonard Leatemia)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah Indonesia melalui Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID akan mencaplok divestasi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Dengan tambahan 14% saham itu, MIND ID dipastikan akan menjadi pemegang saham mayoritas tambang nikel raksasa tersebut.

Divestasi saham Vale ini sejatinya sebagai syarat Vale mendapatkan perpanjangan kontrak karya (KK) dalam bentuk izin usaha pertambangan khusus (IUPK). Rencananya penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham divestasi akan dilaksanakan pada Senin (26/2/2024) sore ini.

Lantas seberapa besar produksi nikel milik Vale selama ini?

Berdasarkan rilis perusahaan, produksi nikel Vale sepanjang 2023 mengalami peningkatan dibandingkan 2022.

Adapun produksi nikel dalam matte Vale pada 2023 mencapai 70.728 metrik ton (MT), naik 18% dari tahun 2022 yang tercatat sebesar 60.090 MT.

CEO dan Presiden Direktur Perseroan PT Vale, Febriany Eddy mengatakan salah satu penopang kinerja produksi pada tahun lalu adalah di periode tiga bulan terakhir 2023. Di mana produksi tambang Vale mencapai 19.084 MT atau tertinggi sejak triwulan keempat 2021.

Sementara, volume penjualan pada tahun 2023 meningkat sebesar 17% dibandingkan tahun 2022 dan naik 20% dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Meskipun harga realisasi rata-rata perusahaan lebih rendah pada tahun 2023, namun perseroan mampu mempertahankan biaya produksi di US$ 10.089 per ton pada 2023, yang berkontribusi pada kenaikan laba kotor sebesar 11% pada tahun tersebut," kata Febriany dikutip Senin (26/2/2024).

Febriany membeberkan biaya produksi ini mengalami penurunan sebesar 12% menjadi US$ 10.089 per ton dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 11.444 per ton. "Penurunan ini disebabkan oleh lebih rendahnya biaya energi dan berbagai inisiatif peningkatan produktivitas yang telah kami lakukan," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan setelah divestasi saham 14% PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke MIND ID rampung, maka jabatan strategis di INCO bakal diisi oleh orang-orang yang berasal dari MIND ID sebagai perwakilan pemerintah.

Menurut Erick pihaknya telah melakukan diskusi mengenai pembagian kursi direksi di PT Vale Indonesia. Adapun dengan adanya penambahan 14% tersebut, MIND ID bakal menjadi pemegang saham mayoritas dengan total 34%.

"Pasti ada diskusi nanti jajaran direksi pasti ada perwakilan dari kita karena kita kan pemegang saham terbesar 34% lalu sisanya publik," kata dia saat ditemui di Menara Danareksa, Selasa (20/2/2024).

Di samping itu, Erick mengatakan yang terpenting ketika Vale menjadi bagian dari ekosistem di perusahaan pelat merah, maka pemerintah akan terus mendorong percepatan investasi dan hilirisasi. Terutama yang selama ini masih terkesan cukup lambat.

"Momentum daripada hilirisasi di Vale ini adalah momentum yang sangat baik bisa dilihat kemarin dari saya datang ke pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) sendiri saya lihat permintaan kepada mobil listrik meningkat," tambahnya.

Erick menyebut divestasi 14% saham untuk Holding Industri Pertambangan MIND ID tersebut sudah disepakati dan akan ditandatangani pada Senin pekan depan. Sayangnya Erick Thohir enggan mengungkapkan berapa harga divestasi saham 14% tersebut.

Sebagaimana diketahui, kepemilikan saham Vale di Indonesia melalui MIND ID saat ini baru sebesar 20%, dan sekitar 21,18% tersebar di pasar saham Indonesia. Artinya, jika penambahan saham hanya 14%, maka MIND ID akan memiliki 34% saham Vale.

Sementara, pemegang mayoritas saham Vale sendiri saat ini dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan komposisi 43,79% saham, kemudian Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) sebesar 15,03%.

Namun masih belum pasti, saham milik siapa yang akan dikurangi, apakah hanya milik VCL atau bersama saham milik Sumitomo Metal Mining.


(pgr/pgr) Next Article Menteri ESDM Pastikan Saham MIND ID Jadi Mayoritas di Vale

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular