²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Ekonomi China Goyang, Aktivitas Pabrik Menyusut Selama 5 Bulan

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
01 March 2024 13:19
Workers make Chinese flags at a factory ahead of the 70th founding anniversary of People's Republic of China, in Jiaxing, Zhejiang province, China September 25, 2019. REUTERS/Stringer ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.
Foto: China (25/9/2019).( REUTER / Stringer )

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ekonomi China makin goyang. Aktivitas pabrik menyusut selama lima bulan.

Aktivitas manufaktur China pada Februari menyusut selama lima bulan berturut-turut. Data ini terlihat ditunjukkan oleh survei resmi yang dirilis Biro Statistik Nasional (NBS) China pada Jumat (1/3/2024).

Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur resmi turun menjadi 49,1 pada Februari dari 49,2 pada Januari dengan penurunan yang cukup besar pada komponen output. Angka tersebut berada di bawah angka 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi dan sejalan dengan perkiraan median sebesar 49,1 dalam jajak pendapat Reuters.

Faktor musiman berkontribusi terhadap beberapa pelemahan tersebut adalah Tahun Baru Imlek pada 10 Februari lalu. Ini menyebabkan pabrik-pabrik tutup karena para pekerja kembali ke rumah untuk berlibur pada waktu tersebut.

"Kami memperkirakan momentum pertumbuhan yang lemah akan berlanjut hingga bulan Maret," kata Ting Lu, kepala ekonom China di Nomura.

Ia memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China pada kuartal pertama akan menjadi 4,0% year-on-year. Hal ituÌýjauh lebih lambat dibandingkan laju 5,2% pada kuartal keempat (Q4) kuartal tahun lalu.

Pesanan ekspor baru telah menyusut selama 11 bulan berturut-turut dalam PMI manufaktur NBS. Sementara kontraksi lapangan kerja selama setahun di sektor pabrik menunjukkan tekanan yang terus-menerus pada dunia usaha.

Sisi baiknya, PMI non-manufaktur resmi, yang mencakup jasa dan konstruksi, naik menjadi 51,4 dari 50,7 pada Januari. Ini menandai angka tertinggi sejak September tahun lalu, berkat aktivitas yang kuat selama liburan Tahun Baru Imlek.

Namun, menurut pernyataan NBS, aktivitas konstruksi turun 0,4 poin persentase dengan aktivitas terkait properti masih mengalami kontraksi.

Di sisi lain, survei yang dilakukan oleh Caixin/S&P Global yang dirilis tepat setelah PMI resmi menunjukkan aktivitas manufaktur terus meningkat seiring dengan pertumbuhan produksi dan pesanan baru yang meningkat lebih cepat.

"Meskipun hasil survei masih di bawah rata-rata historis, hal ini kemungkinan terdistorsi oleh efek sentimen- pengukuran berbasis survei memiliki kinerja yang lebih buruk dari data yang ada baru-baru ini," kata ekonom China di Capital Economics,ÌýZichun Huang.

Secara keseluruhan, PMI menyoroti pemulihan ekonomi yang tidak merata. Sehingga tetap memberikan tekanan pada pihak berwenang saat pasar menuntut langkah-langkah stimulus yang lebih besar dan reformasi untuk menjaga potensi pertumbuhan jangka panjang China.

Namun September tahun lalu dikecualikan sebab PMI manufaktur resmi China masih mengalami kontraksi sejak Maret 2023.

China sendiri tidak akan merilis target pertumbuhan setahun penuh 2024 hingga Selasa depan pada pertemuan parlemen. Namun para pengambil kebijakan memperkirakan Beijing akan mempertahankan target pertumbuhan serupa dengan tahun lalu, yaitu sekitar 5%.

Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) memangkas rasio persyaratan cadangan (RRR) perbankan sebesar 50 basis poin pada 5 Februari, yang merupakan penurunan terbesar dalam dua tahun terakhir, dengan melepaskan likuiditas jangka panjang sebesar 1 triliun yuan (Rp2.180 triliun).


(sef/sef) Next Article Video: APINDO Sebut PHK Sektor Manufaktur Imbas Perlambatan Global

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular