²©²ÊÍøÕ¾

Sri Mulyani: Investasi Global Tak Lagi Incar Untung Tapi Cari Teman

Rosseno Aji Nugroho, ²©²ÊÍøÕ¾
08 March 2024 09:40
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani memberi sambutan di acara BRI Microfinance Outlook 2024, Jakarta, 7/4.  (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan perekonomian dunia sedang tidak baik-baik saja. Selain pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi melemah, dia mengatakan muncul fenomena friendshoring.

"Tekanan geopolitik dan fragmentasi dunia juga menyebabkan dunia menjadi lebih kompleks," kata dia dalam paparannya di Rapat Kerja Nasional Kementerian ATR/BPN, dikutip Jumat (8/3/2024).

World Economic Forum (WEF) mendefinisikan friendshoring sebagai praktik perdagangan yang mengutamakan jaringan rantai pasok pada negara yang dianggap sebagai sekutu politik dan ekonomi. Sri Mulyani mengatakan praktik ini berkembang lantaran dunia yang makin terfragmentasi menjadi kelompok-kelompok negara.

Dia menyebutkan fenomena friendshoring ini menyebabkan perdagangan internasional tidak lagi lancar. Selain itu, mendatangkan investasi tak lagi mudah karena negara lain sangat mempertimbangkan apakah negara tujuan investasi mereka berasa dari sekutu atau bukan.

"Sehingga muncul kebijakan yang disebut friendshoring, yaitu kalau investasi ya di tempat yang dianggap teman," ujar dia.

Sri Mulyani berkata kebijakan friendshoring ini muncul bukan tanpa alasan. Dia menyebut investor khawatir apabila mereka salah dalam menentukan negara tujuan investasi, maka bisa jadi mereka terkena getahnya berupa halangan perdagangan.

"Karena kalau hasil produk investasinya berada di tempat yang salah, mereka akan menghadapi berbagai kebijakan halangan perdagangan," katanya.

Sri Mulyani berkata menguatkan praktik friendshoring inilah yang membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia akan cenderung melemah pada 2024. Pelemahan ekonomi ini juga dipicu oleh kenaikan suku bunga di berbagai negara maju yang menyebabkan laju investasi melambat.

Meski demikian, dia meyakini kondisi ekonomi Indonesia lebih baik dari negara lain. Optimisme itu dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai rata-rata 5% per tahun dan inflasi yang relatif rendah ketimbang negara lain.

"Inilah yang menjadi salah satu penopang dari kinerja perekonomian Indonesia dan itu adalah hasil dari berbagai langkah dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia," kata dia.


(haa/haa) Next Article Sri Mulyani Bawa Kabar Baik di Tengah Panasnya Kondisi Global

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular