²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Hunger Games di Gaza! Warga Mati Kelaparan, PBB: Senjata Baru Israel

sef, ²©²ÊÍøÕ¾
20 March 2024 06:40
Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadhan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. (REUTERS/Mohammed Salem)
Foto: Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan. Serangan membabi-buta Israel membuat warga terancam mati kelaparan.(REUTERS/Mohammed Salem)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Warga Gaza terancam mati kelaparan. Setidaknya 300.000 orang terutama di wilayah utara kini akan menghadapi kelaparan akut pada Mei jika tak ada bantuan yang diberikan.

Kepala Hal Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk memperingatkan Israel dengan sengaja menghalangi bantu masuk. Negeri Yahudi tersebut, tegasnya, menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

"Situasi kelaparan, kelaparan dan kelaparan adalah akibat dari pembatasan ekstensif Israel terhadap masuk dan distribusi bantuan kemanusiaan dan barang-barang komersial," kecamnya saat berbicara ke wartawan, dimuat AFP, Rabu (20/3/2024).

"Besarnya pembatasan yang dilakukan Israel terhadap masuknya bantuan ke Gaza, dan cara mereka terus melakukan permusuhan, mungkin berarti penggunaan kelaparan sebagai metode perang, yang merupakan kejahatan perang," tegasnya lagi.

Komentar ini muncul setelah badan Penilaian Keamanan Pangan yang didukung PBB menetapkan bahwa wilayah Palestina yang dilanda perang sedang menghadapi kelaparan. Perang dahsyat Israel sejak Oktober telah menyebabkan sekitar separuh warga Gaza, 1,1 juta orang, mengalami "bencana" kelaparan.

"Jam terus berjalan," ujar Turk lagi.

"Setiap orang, terutama mereka yang mempunyai pengaruh, harus menegaskan bahwa Israel bertindak untuk memfasilitasi masuknya dan distribusi bantuan kemanusiaan dan barang-barang komersial yang dibutuhkan tanpa hambatan untuk mengakhiri kelaparan dan menghindari semua risiko kelaparan," tambahnya.

Sementara itu, juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Jens Laerke mengatakan sebenarnya sulit menentukan apakah kriteria untuk menyatakan suatu wilayah kelaparan terpenuhi. Namun sepertinya itu sudah terjadi di Gaza.

"Ambang batas kelaparan mungkin sudah terjadi di Gaza utara," kata juru bicara badan kemanusiaan PBB OCHA merujuk warga yang selama berminggu-minggu masyarakat sudah terpaksa hanya memakan benih burung, pakan ternak, rumput liar, dan rumput liar," katanya.

"Sebenarnya tidak ada yang tersisa," ujarnya memberi peringatan.

"Lebih dari 200 orang meninggal karena kelaparan setiap hari," tegasnya.

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Harris mencatat bahwa malnutrisi pada dasarnya "tidak ada" di Gaza sebelum perang. Namun kini bayi baru lahir pun meninggal karena berat terlalu rendah.

"Krisis ini sepenuhnya disebabkan oleh ulah manusia", katanya.

Kepala Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan biasanya memakan waktu bertahun-tahun untuk berbicara soal kelaparan. Namun di Gaza ini jelas dan dibuat alias artifisial.

"Di sini kita berbicara tentang kelaparan dalam waktu kurang dari empat bulan," tegasnya.

"Jadi ini jelas merupakan krisis kelaparan yang diciptakan secara artifisial dan berdampak pada lebih dari 2,2 juta orang," ujarnya lagi.

Misi diplomatik Israel di PBB menolak pernyataan pernyataan itu. Negeri Zionis bersikeras bahwa mereka "sekali lagi menyalahkan Israel atas situasi ini dan sepenuhnya melepaskan tanggung jawab PBB dan Hamas".


(sef/sef) Next Article Gaza Jadi Neraka Dunia, Lebih dari 100.000 Warga Mengungsi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular