²©²ÊÍøÕ¾

Heboh Gunung Baru di Grobogan Jateng, Ada Potensi 'Harta Karun Langka'

Verda Nano Setiawan, ²©²ÊÍøÕ¾
26 March 2024 10:49
Bledug Kramesan. (Facebook/Wisata Grobogan)
Foto: Bledug Kramesan. (Facebook/Wisata Grobogan)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengidentifikasi potensi 'harta karun langka' berupa mineral logam kritis dalam Bledug Kramesan atau 'gunung baru' di Dusun Medang, Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Sebagai pengetahuan, Bledug Kramesan merupakan letupan lumpur, namun dengan intensitas lebih kecil. Akibat letupan yang berlangsung lama, lumpur ini membentuk sebuah gunungan.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid mengakui bahwa sejauh ini pihaknya belum mempunyai data-data terkait potensi 'harta karun langka' berupa mineral kritis di Bledug Kramesan. Namun, Badan Geologi saat ini tengah mempelajari potensi mineral yang ada di wilayah tersebut.

"Badan Geologi belum punya data tapi saya sudah minta tim sumber daya untuk melakukan pemetaan survey 3G dan mempelajari serta mengambil sampel untuk diselidiki dan dianalisis kandungan mineral apa saja yang ada di gunung kramesan tersebut," ujar Wafid kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (26/3/2024).

Bledug Kramesan sendiri merupakan letupan lumpur, namun dengan intensitas lebih kecil. Akibat letupan yang berlangsung lama, lumpur ini membentuk sebuah gunungan.

Fenomena seperti Bledug Kramesan ini sejatinya sudah ada sejak lama dan hal tersebut dijumpai pada beberapa naskah dari kerajaan- kerajaan di Jawa mengenai kehadiran mud volcano ini. Jarak Bledug Kramesan dari Bledug Kuwu adalah sekitar 3,4 km.

Jarak Bledug Kramesan dari Bledug Kuwu adalah sekitar 3,4 km. Bledug Kramesan ini memiliki ketinggian 25 meter dari permukaan tanah. Bledug-bledug ini adalah material dari mud diapir yang lolos ke permukaan melalui rekahan-rekahan maupun struktur sesar.

Sebelumnya, Badan Geologi mengungkapkan adanya potensi 'harta karun' berupa lithium dan mineral boron di lima titik lokasi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kelima lokasi tersebut berada di Bledug Kuwu, Bledug Cangkring, Jono, Crewek dan Kasonga.

Menurut Wafid dalam rangka mendukung transisi energi dan pengembangan energi hijau, pihaknya telah melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah tersebut. Adapun dari hasil penyelidikan, wilayah ini menyimpan kadar litium dan boron yang cukup menjanjikan.

"Badan Geologi telah melakukan kegiatan eksplorasi mineral litium dan boron. Hasil penyelidikan yang kami lakukan menunjukkan beberapa wilayah dengan kadar litium dan boron yang cukup menjanjikan," kata Wafid dalam Konferensi Pers, Jumat (19/1/2024).

Wafid membeberkan, semula pihaknya melakukan penelitian dengan pengambilan air asin dan garam di wilayah Bledug Kuwu, Jawa tengah yang mempunyai fenomena semburan lumpur mirip Lapindo. Adapun dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa wilayah Bledug Kuwu menyimpan kandungan mineral berupa lithium.

"Pengambilan sampel untuk analisis litium dilakukan dengan mengambil air yang keluar dari gunung lumpur tersebut. Selain itu, sampel air juga diambil pada tambang garam tradisional. Petani garam menyalurkan air yang keluar dari gunung lumpur lalu diendapkan selama kurang lebih 2 (dua) minggu sampai mengkristal menjadi garam," kata dia.

Berdasarkan catatannya, air yang keluar pada gunung lumpur Bledug Kuwu mempunyai kadar litium 103 - 111 ppm dan boron 464 - 534 ppm. Sedangkan air sisa pada tambang garam mempunyai kadar litium mencapai 1059 - 1110 ppm dan boron 2660 - 2781 ppm.

Menurut Wafid terdapat peningkatan kadar litium dan boron yang signifikan setelah garam mengkristal sehingga dapat menjadi sumber baru litium dan boron. Kadar litium yang tinggi tersebut menjadi rekomendasi untuk penyelidikan tahap selanjutnya yaitu eksplorasi dengan studi geofisika dan hidrogeologinya.


(pgr/pgr) Next Article RI Temukan Harta Karun Langka Masa Depan Dunia, Ini Lokasinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular