²©²ÊÍøÕ¾

1.000 SPBU Shell Dunia Bakal Tutup, Bagaimana di RI?

Verda Nano Setiawan, ²©²ÊÍøÕ¾
28 March 2024 08:00
Bahan Bakar Minyak (BBM) Shell di Kawasan Jakarta, Kamis (1/2/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Bahan Bakar Minyak (BBM) Shell di Kawasan Jakarta, Kamis (1/2/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Shell berencana menutup sebanyak 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di beberapa negara sampai tahun 2025. Sebagai gantinya, perusahaan bakal menggenjot pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang lebih masif.

Lantas bagaimana dengan SPBU yang ada Indonesia?

Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea memastikan bahwa Shell masih akan tetap menjalankan Izin Usaha Niaga Umum penyalur bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Sekalipun saat ini perusahaan tengah menjalankan strategi transisi energi global.

"Shell tetap aktif menjalankan bisnis hilir minyak dan gas di Indonesia, termasuk memproduksi dan memasarkan pelumas, penjualan bahan bakar minyak (BBM), dan produksi bahan bakar rendah karbon (low-carbon fuel)," kata Susi kepada ²©²ÊÍøÕ¾, dikutip Kamis (28/3/2024).

Susi menambahkan bahwa Indonesia merupakan pasar pertumbuhan utama untuk bisnis pelumas Shell. Terbukti, di sektor pelumas, pada Maret 2024, pihaknya memulai pembangunan Pabrik Manufaktur Gemuk atau Grease Manufacturing Plant di Marunda dengan total kapasitas 12 kiloton per tahun.

"Pada November 2022, kami menggandakan kapasitas pabrik pelumas Shell di Marunda (Lubricants Oil Blending Plant) menjadi 300 juta liter per tahun. Di tahun 2023, kami memperkenalkan produk cairan pendingin imersi (immersion cooling fluids) untuk mendukung industri pusat data di Indonesia yang sedang mengalami pertumbuhan," ujarnya.

Di bisnis SPBU, pada Januari 2024, pihaknya juga memperkenalkan layanan terintegrasi di SPBU Shell Soepomo melalui Shell Café serta fasilitas lainnya untuk meningkatkan kenyamanan para pelanggan.

"Selain itu, Shell juga menghadirkan bahan bakar performa terbaik Shell V-Power di Indonesia pada Juni 2023 dengan teknologi terbaru yang membersihkan 100% endapan yang menghambat performa mesin," tambahnya.

Sebagai informasi, langkah Shell diperkirakan bakal mengurangi gerai sebanyak 2,1%, meski Shell tidak memerinci SPBU negara mana saja yang akan ditutup. Tahun 2023 Shell tercatat mengoperasikan 47.000 gerai di seluruh dunia.

Ke depan, Shell akan memfokuskan rencananya di pasar China dan Eropa. Dimana pertumbuhan kendaraan listrik di kedua wilayah itu melesat tinggi, sehingga butuh lebih banyak SPKLU.

Perusahaan juga akan menambah jumlah titik pengisian daya kendaraan listrik dari sebelumnya 54.000 menjadi 200.000. Rencana ini ditargetkan bisa tercapai pada tahun 2030.

Saat ini SPKLU Shell berlokasi di stasiun pengisian bahan bakar Shell. Selain itu SPKLU Shell juga bisa ditemukan di berbagai pusat mobilitas, seperti supermarket.

Menurut peta pengisian daya Recharge EV Shell, perusahaan mengoperasikan lebih dari 3.700 stasiun pengisian daya di Amerika Serikat (AS) dengan beberapa colokan pengisi daya di setiap lokasi. Sebagai perbandingan, Tesla menawarkan sekitar 6.000 stasiun pengisian daya dengan lebih dari 15.000 colokan pengisian cepat

Meskipun baru-baru ini terjadi penurunan permintaan kendaraan listrik di AS, Shell yakin transisi energi secara global adalah investasi yang layak dilirik. Shell menyoroti naiknya investasi di basis industri kendaraan listrik China, khususnya di Shenzhen dan Wuhan.


(pgr/pgr) Next Article Shell Bakal Tutup 1000 SPBU, Bagaimana dengan Pasar RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular