²©²ÊÍøÕ¾

Harga Telur Jadi Momok Jelang Lebaran, Ini Laporan Terbaru BPS

Martya Rizky, ²©²ÊÍøÕ¾
01 April 2024 11:11
Harga telur ayam di Pasar Anyar Bogor, Jawa Barat hari ini, Senin (6/11/2023) terpantau mengalami kenaikan. (²©²ÊÍøÕ¾/Martyasari Rizky)
Foto: Harga telur ayam di Pasar Anyar Bogor, Jawa Barat hari ini, Senin (6/11/2023) terpantau mengalami kenaikan. (²©²ÊÍøÕ¾/Martyasari Rizky)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar menyampaikan, harga telur ayam ras hari ini, Senin (1/4/2024) sudah relatif lebih rendah dibandingkan harga pada pekan kedua bulan Maret 2024. Ia menyebut harga tertinggi terjadi di pekan kedua Maret, dimana kenaikannya mencapai 6,89%.


"Perkembangan harga telur ayam ras, harganya ini kalau dibandingkan minggu (pekan) kedua Maret masih sudah relatif lebih rendah. Paling tinggi terjadi di minggu kedua Maret 2024, yang mencapai 6,89%. Ini sudah melandai," ungkapnya dalam kegiatan Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri 2024 di Jakarta.

Pekan lalu, harga telur ayam terpantau sempat berada di level Rp33.000 per kg di DKI Jakarta. Kenaikan ini telah terjadi sejak sekitar satu bulan yang lalu, dimana harga normalnya telur ayam untuk wilayah DKI Jakarta berada di level Rp26.000-Rp27.000 per kg.


Sementara untuk harga daging ayam ras, kata Amalia, kenaikan harganya tidak setinggi harga telur ayam ras. "Dan ini sudah melandai tekanan kenaikan harganya di minggu keempat Maret 2024, yang tidak setinggi kenaikan bulan-bulan sebelumnya," lanjutnya.


Amalia mengatakan, ada dua faktor penyebab harga telur dan daging ayam ras tinggi. Pertama, karena faktor bulan Ramadan dan menuju hari raya Idul Fitri. Kedua, efek dari ketersediaan pasokan dan harga pakan ternak yang sempat mengalami kenaikan.


"Di bulan Ramadan ada 2 (dua) faktor yang buat kenaikan harga ayam dan telur ras (naik), yakni selain faktor kenaikan menuju hari raya Idul Fitri, tapi juga karena masih adanya efek dari ketersediaan pasokan pakan ternak, baik dalam bentuk jagung pipilan kering dan pakan lainnya," jelasnya.


Akan tetapi, produksi pipilan jagung pada bulan Maret kemarin telah mencapai puncak panennya. Maka, seiring dengan meningkatnya suplai jagung, hal itu dapat menekan dan melandaikan harga pakan ternak di pasaran.


"Tapi produksi pipilan jagung mencapai puncaknya di Maret. Seiring dengan meningkatnya suplai produksi jagung, bisa menekan dan melandaikan harga pakan ternak di pasar," katanya.


(hoi/hoi) Next Article Harga Beras Hari Ini Naik Lagi, Harga Gula-Kedelai Terus Beterbangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular