
Ternyata, Sri Mulyani Punya Jurus Jaga Ekonomi RI Tak Anjlok dari 5%

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah Indonesia telah menyiapkan strategi, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh di kisaran 5%, meski besarnya tekanan ekonomi global akibat tensi konflik geopolitik, dan pengetatan kebijakan suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
Sebagaimana diketahui, tekanan ekonomi global itu telah membuat nilai tukar rupiah terus melemah di kisaran atas Rp 16.200. Dilansir dari Refinitiv pada pukul 15:05 WIB, rupiah ditutup melemah tipis 0,03% di angka Rp 16.255/US$ hari ini. Dengan ini, rupiah sudah melemah selama empat hari beruntun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, strategi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di level 5% saat ini ialah dengan menjaga kualitas kesejahteraan masyarakat Indonesia. Termasuk di dalamnya melalui penguatan kebijakan perlindungan sosial.
"Saya sampaikan, pendidikan dan kesehatan menjadi kunci. Termasuk, perlindungan sosial bagi masyarakat yang rentan. Kualitas dan kesejahteraan manusianya merupakan salah satu aspek utama yang harus dijaga. Namun, pembangunan infrastruktur tidak boleh terlupa karena merupakan penunjang utama mobilitas dan produktivitas," kata Sri Mulyani dikutip dari akun Instagram @smindrawari, Selasa (30/4/2024).
Hal itu ia sampaikan dalam wawancara dengan CNN Business Arabcu di sela agenda Annual Meeting 2024 The Islamic Development Bank atau (IsDB) di Riyadh, Arab Saudi. Dalam wawancara itu, Sri Mulyani banyak membahas prospek perekonomian Indonesia ke depan.
Selain itu, Sri Mulyani juga ditanya tentang seberapa besar peranan keuangan syariah di Indonesia. Menurutnya, pembahasan ini cukup menarik dan relevan dengan keseluruhan tema IsDB Annual Meeting 2024. Ia mengatakan, menilik pasar domestik, investasi instrumen syariah seperti sukuk terus berkembang.
"Tidak hanya keuangan syariah, sektor keuangan lain seperti keuangan hijau juga bertumbuh di Indonesia. Hal ini selaras dengan agenda perubahan iklim yang dimiliki Indonesia dan dunia," ucap Sri Mulyani.
Wawancara ditutup dengan pembahasan mengenai perkembangan terkini mengenai kerja sama antara Indonesia dengan dunia Arab seperti Uni Emirat Arab dan juga Arab Saudi. Sri Mulyani mengungkapkan, terkait itu ada kabar baik, karena kerja sama diantara keduanya berkembang cukup pesat, seiring dengan laju perkembangan kedua kawasan yang begitu cepat pula.
Sri Mulyani pun telah memastikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan tumbuh di level 5,17% pada kuartal I-2024. "Pertumbuhan ekonomi kita resiliensi kuartal I Kemenkeu memprediksi di 5,17%," ungkap dia saat konferensi pers akhir pekan lalu.
Perkiraan ini sekaligus menunjukkan momentum pertumbuhan ekonomi masih terus berlanjut selepas pandemi Covid-19. Sementara untuk keseluruhan tahun diperkirakan ekonomi tumbuh 5,2%.
"Jadi ini adalah suatu yang harus kita syukuri tapi kita jaga karena kondisi berubah cepat," jelasnya.
(haa/haa) Next Article Kala Sri Mulyani Pamer ke Investor: Negara Kayak RI Langka di Dunia