²©²ÊÍøÕ¾

Jokowi Siapkan Rencana Kerja RI 2025 untuk Prabowo, Ini Penjelasannya

Romys Binekasri, ²©²ÊÍøÕ¾
06 May 2024 13:15
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau Alutsista TNI AU di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jumat (8/3/2024). (Dok. Biro Humas Setjen Kemhan)
Foto: Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau alutsista TNI AU di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jumat (8/3/2024). (Dok. Biro Humas Setjen Kemhan)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintahan Presiden Joko Widodo telah mulai menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 yang akan menjadi basis bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).



Mulanya, Suharso mengatakan kalau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (2025-2045). Visi Indonesia Emas 2024 adalah Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan. "Sehingga 2025-2049 itu menjadi window yang paling penting sekali untuk apakah RPJPN 2025-2045 itu akan berhasil dengan sukses," kata Suharso.

Titik tekannya kemudian, menurut dia, adalah engine of growth atau mesin pertumbuhan ekonomi. Tujuannya agar mampu memantik atau mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan. "Sekali lagi, RPJMN 2025-2029 ini adalah basis dalam rangka untuk bagaimana kita bisa mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045," ujarnya.

Politikus senior PPP itu bilang, gross national income (GNI) Indonesia ditargetkan US$ 22 ribu per kapita di 2045. Akhir tahun ini, ditargetkan GNI Indonesia bisa menyentuh di atas US$ 5.000 per kapita. "Jadi kelipatan empat kali lipat itu sungguh luar biasa akselerasi yang kita lakukan," kata Suharso.

Lebih lanjut, dia menekankan, RKP 2025 sesuatu yang kritikal karena menjadi jendela bagi RPJMN 2025-2029. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan dari program-program baru, penajaman target, dan fokus dari program-program yang sudah ada.

"Dan yang paling penting lagi, kolaborasi lintas kementerian, lembaga dan pemerintah daerah. Dan juga kami diarahkan oleh Bapak Presiden untuk mensinkronkan, mengakomodasi, dan bahkan membuatnya menjadi basis dari Asta Cita presiden terpilih. Jadi itu sedang dilakukan oleh kami di Bappenas," ujar Suharso.


(miq/miq) Next Article Menteri Jokowi Sudah Bahas Makan Siang-Susu Gratis Bareng Tim Prabowo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular