²©²ÊÍøÕ¾

Sri Mulyani: Ekonomi 5,11% Berkualitas, Buktinya Pengangguran Turun

Arrijal Rachman, ²©²ÊÍøÕ¾
06 May 2024 20:10
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Instagram/Smindrawati)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (Instagram/Smindrawati)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 yang tumbuh 5,11% sudah berkualitas. Tercermin dari tingkat pengangguran terbuka atau TPT yang ikut turun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2024.

BPS mencatat, TPT per Februari 2024 hanya sebesar 4,82% dengan jumlah pengangguran sebanyak 7,20 juta orang. Angka ini lebih rendah dari level TPT per Februari 2021 atau saat merebaknya Pandemi Covid-19 sebesar 6,26% dengan jumlah pengangguran 8,75 juta.

Sebelum masa Pandemi Covid-19, TPT sebesar 4,94% dengan jumlah pengangguran sebesar 6,93 juta. Sebagaimana diketahui, Jokowi menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional pada April 2020 melalui penerbitan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 Tahun 2020.

"Kualitas pertumbuhan juga meningkat signifikan tercermin dari penciptaan lapangan kerja yang cukup tinggi sehingga mampu menurunkan TPT ke level di bawah prapandemi," kata Sri Mulyani dikutip dari siaran pers, Senin (6/5/2024).

Sri Mulyani mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 pun ditopang oleh pertumbuhan sektor-sektor produktif, mulai dari sektor manufaktur pada kuartal I-2024 tumbuh sebesar 4,1% (yoy), didorong masih kuatnya permintaan domestik dan kebijakan hilirisasi.

Sub sektor industri logam dasar pun kata Sri Mulyani tetap tumbuh dua digit, yaitu sebesar 16,6% (yoy) pada kuartal I-2024 imbas dari konsistensi kebijakan hilirisasi. Kuatnya permintaan domestik terutama ditopang oleh peningkatan industri pengolahan makanan dan minuman yang tumbuh sebesar 5,9% (yoy).

Sejalan dengan pertumbuhan positif sektor manufaktur, sektor perdagangan juga tumbuh sebesar 4,6% (yoy), terutama didorong oleh meningkatnya permintaan selama Ramadan. Sektor transportasi dan akomodasi masing-masing tumbuh sebesar 8,7% (yoy) dan 9,4% (yoy).

Kinerja pertumbuhan ekonomi akibat geliat berbagai sektor industri itu menurut Sri Mulyani mampu mendorong penciptaan lapangan kerja, sehingga tingkat pengangguran ikut turun. Data BPS per Februari 2024 menunjukkan jumlah orang yang bekerja sebesar 142,18 juta orang, meningkat 3,55 juta dibandingkan Februari 2023 yang sebesar 138,63 juta orang.

TPT pada Februari 2024 pun menurun signifikan menjadi 4,82%, dari sebelumnya 5,32% pada Februari 2023, dan sudah berada di bawah TPT periode sebelum pandemi Covid-19, yakni per Februari 2019 sebesar 5,01%.

Lapangan usaha yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja terbesar selama Februari 2023-Februari 2024 adalah Akomodasi & Makan Minum, Perdagangan, serta Administrasi Pemerintahan yang masing-masing meningkat sebesar 0,96 juta orang, 0,85 juta orang, dan 0,76 juta orang.

Proporsi pekerja informal pun menurun dari 60,12% pada Februari 2023 menjadi 59,17% pada Februari 2024. Penurunan proporsi pekerja informal ini ia anggap memberikan indikasi yang positif terhadap peningkatan kualitas tenaga kerja secara nasional, karena lebih banyak orang mendapatkan akses ke pekerjaan formal atau memiliki stabilitas pekerjaan yang lebih baik.

"Ke depan APBN akan terus dioptimalkan untuk menjaga stabilitas ekonomi, mendorong akselerasi pertumbuhan, dan penciptaan lapangan kerja, " ujar Sri Mulyani.


(arj/haa) Next Article Kala Sri Mulyani Pamer ke Investor: Negara Kayak RI Langka di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular