
Australia Punya Target 'Gila' Tekan Emisi Karbon, RI Kalah Jauh

Sydney, ²©²ÊÍøÕ¾ - Australia memiliki target ambisius dalam transisi energi di negaranya. Tak tanggung-tanggung, negeri kanguru itu punya target 82% penggunaan energi terbarukan dalam jaringan kelistrikan pada 2030.
Asisten Menteri untuk Perubahan Iklim dan Energy Australia Jenny McAllister mengatakan hal tersebut perlu dilakukan seiring dengan target dekarbonisasi dengan menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 43% dibandingkan dengan level 2005 pada 2030 dan mencapai netral karbon (net zero emissions) pada 2050.
"Kami berpikir bahwa kami dapat mencapai lebih dari 80% energi terbarukan dalam sistem kelistrikan pada 2023. Kami pikir itu ambisius, tetapi dapat dicapai," katanya, saat ditemui di Sydney, Senin (20/5/2024).
Untuk mencapai target 82% tersebut, Jenny menjelaskan bahwa peran energi fosil dalam sistem ketegalistrikan akan terus menurun. Adapun sama seperti Indonesia, saat ini pembangkit listrik berbahan baku fosil seperti batu bara atau gas masih mendominasi di Australia.
"Kita akan melihat penurunan yang sangat signifkan dalam kontribusi pembangkitan dari batu bara hingga 2035," tuturnya.
Oleh karena itu, imbuhnya, pemerintah Australia terus memastikan investasi baru terhadap pembangkit listrik akan mulai diarahkan pada energi terbarukan hingga target tersebut tercapai. Namun, dia pun tidak memungkiri bahwa peran energi fosil masih sangat besar dan perlu tetap dijaga.
"Ada dua inisiatif kebijakan yang sangat penting. Satu berkaitan dengan transmisi, dan satu lagi berkaitan dengan pembangkitan. Keduanya dirancang untuk mendorong investasi karena kami memiliki sistem energi yang aman dan terjangkau," ujarnya.
Adapun target Australia untuk mencapai netral karbon pada 2025 sejalan dengan Paris Agreement di mana semua pihak berkomitmen terhadap tujuan global untuk menahan kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 °C dan mengupayakan upaya untuk menjaga pemanasan di bawah 1,5 °C.
Hal ini akan mempengaruhi prioritas pemerintah, dengan kebijakan dan langkah-langkah untuk menurunkan emisi dan mendukung investasi baru yang berkelanjutan.
Berbeda dengan Australia yang punya target ambisius, sementara di Indonesia, Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan target bauran energi baru terbarukan Indonesia pada 2025 akan direvisi menjadi sekitar 17%-19%. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan target sebelumnya yang ditetapkan sebesar 23%.
(luc/luc) Next Article Investasi Australia Soal Gudang Karbon di RI Terkendala Regulasi
