
Termasuk Beras, Pemerintah Jokowi Impor 12,4 Juta Ton Pangan Tahun Ini

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan impor pangan tahun ini sebesar 12.437.218 ton. Terdiri dari impor beras, gula, bawang putih, daging lembu, dan jagung. Jumlah tersebut telah ditetapkan dalam Sistem Nasional Neraca Komoditas (SINAS NK), yang diputuskan melalui rapat terbatas (ratas) oleh pemerintah.
Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy mengatakan, Persetujuan Impor (PI) untuk pelaksanaan importasi telah diterbitkan pemerintah. Meski, baru hanya PI beras dan jagung yang terbit 100% atau sesuai penetapan impor.
Sedangkan, penerbitan PI komoditas lainnya masih lebih rendah dibandingkan volume impor yang ditetapkan. Hal itu disampaikan saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Selasa (4/6/2024).
"Kami akan menyampaikan update realisasi importasi komoditas tertentu. Yang pertama gula. Penetapan berdasarkan rakortas (rapat koordinasi terbatas) itu 5.489.054 ton, kemudian Persetujuan Impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) itu sudah terbit untuk 5.134.477 ton. Dan realisasi impor baru 1.954.209 ton. Jadi yang belum terealisasi ada 3.180.268 ton," papar Edhy.
Dia menjabarkan, impor gula terdiri dari 40.000 ton gula kristal putih (GKP), yang merupakan penugasan pemerintah kepada 1 perusahaan untuk mengimpor gula konsumsi tahun ini. Lalu ada 830-an ribu impor GKM untuk memproduksi GKP. Dan sisanya adalah impor gula kristal mentah (GKM/ raw sugar) untuk industri.
PI yang telah terbit untuk impor gula sudah mencapai 5.134.477 ton, dengan realisasi pelaksanaan impor tercatat 1.954.209 ton.
Sementara impor beras tahun 2024 ini ditetapkan mencapai 4.045.761 ton. Terdiri dari 3,63-an juta impor beras umum yang pelaksanaannya ditugaskan kepada 1 perusahaan, yaitu Perum Bulog. Selain itu ada impor beras industri sekitar 412 ribu ton dan beras khusus sekitar 33,70 ribu ton. Masing-masing izin diberikan kepada 11 dan 3 importir.
PI untuk impor beras tercatat sudah diterbitkan untuk semua volume yang ditetapkan tahun ini, dengan realisasi impor mencapai 1.779.257 ton atau sekitar 44%, sisanya sekitar 56% atau 2.266.504 ton.
Dari angka itu, realisasi impor beras umum oleh Bulog tercatat mencapai 1,7 juta ton.
Lalu, impor bawang putih tahun ini ditetapkan sebanyak 665.025 ton, diberikan kepada 60 perusahaan. PI yang terbit tercatat sebanyak 349.290 ton, dengan realisasi impor baru mencapai 148.712 ton.
Untuk impor daging lembu, pemerintah menetapkan kuota sebanyak 270.352 ton. PI yang diterbitkan susah mencapai 219.244 ton, dengan realisasi impor baru 51.363 ton.
Lalu, untuk impor jagung tahun ini, PI yang terbit sudah sebanyak 1.967.026, atau 100% dari total volume impor yang ditetapkan pemerintah untuk tahun ini. Yaitu, sekitar 1,2 juta ton untuk impor jagung bahan baku dan 750-an ribu ton untuk jagung pakan yang impornya ditugaskan langsung oleh pemerintah, dalam hal ini kepada Bulog.
Data tersebut diolah Bapanas, update terbaru tanggal 2 Juni 2024.
"Persetujuan impor sudah terbit, agar perusahaan yang telah mendapat kuota dan Persetujuan Impor agar segera mengeksekusi, sehingga sesuai dengan rencana dan target yang ditetapkan," tegas Edhy.
Dia juga mengimbau importir bawang putih segera merealisasikan impor jika sudah mengantongi PI.
"Untuk beras, agar Bulog dapat mengatur pelaksanaan realisasi impornya. Bagaimana pelelangannya, juga pengadaan beras dimaksud. Tugas pemerintah sudah selesai, sudah menerbitkan PI, tinggal Bulog mengeksekusi," sebut Edhy.
"Begitu juga untuk realisasi impor daging agar didorong, sehingga ketersediaan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dapat terlaksana dengan baik," pungkasnya.
(dce/dce) Next Article Jokowi Impor Beras Hingga Gula 12,4 Juta Ton di 2024, Apa Alasannya?
