²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾-Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dalam mengurus anggaran negara itu tak mudah. Dia mengibaratkan mengelola anggaran di tengah ketidakpastian dunia ibarat naik roller coaster setiap hari.

"Ini untuk memberi gambaran bagaimana volatilitas seperti roller coaster, karena saya tidak pernah berani naik roller coaster, karena setiap hari sudah hadapi roller coaster APBN," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR membahas rancangan awal APBN 2025, Selasa, (4/6/2024).

Baca: Sri Mulyani Ungkap Situasi Makin Ngeri! Kiri Kanan Ada Masalah

Dia mengatakan salah satu volatilitas yang paling cepat adalah terkait harga minyak. Sri Mulyani mengingat pada 2014 harga minyak telah mencapai US$ 115 per barel. Saat itu, kata dia, bank investasi Goldman Sachs bahkan memprediksi harga minyak bisa menembus US$ 250 per barel.

Namun, beberapa tahun kemudian harga minyak dunia tiba-tiba anjlok."Naik terus dari US$ 80 pada 2010 dan 2011 dan di atas US$ 100 selama tiga tahun, tiba-tiba jleb jatuhnya itu sangat dalam bahkan mencapai US$ 28 per barel pada 2016," kata dia.

Baca: Sri Mulyani: Target Pertumbuhan Ekonomi 5,5% Sudah Cukup Ambisius

Sri Mulyani mengatakan volatilitas itu tak berhenti pada 2016. Harga minyak kemudian merambat naik menjadi US$ 60 dan jatuh lagi pada saat pandemi Covid-19 menjadi US$ 23.

"Kemudian dalam kurang dua tahun naik lagi menjadi US$ 120 karena perang ukraina dan Rusia, kemudian melorot lagi menjadi US$ 65, naik lagi US$ 90," kata dia.

"Kenaikan dan penurunan harga ini jelas pengaruhi APBN dan ekonomi kita," ujarnya.

(rsa/mij) Next Article Sri Mulyani: 3 Krisis Hantam Bumi Sekaligus