Dahsyat! Pandemi Lewat, Sektor Pariwisata RI Ketiban Durian Runtuh
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Keuangan (Menkeu RI), Sri Mulyani menyebutkan bahwa sektor pariwisata Indonesia tumbuh pesat pasca pandemi Covid-19, meskipun jumlah wisatawan masih belum pulih sepenuhnya.
Sri mengungkapkan bahwa selama pandemi Covid-19 lalu, sektor pariwisata Indonesia, terutama akomodasi, makanan, dan minuman sempat terperosok hingga 10,3 persen. Namun saat memasuki 2021 alias tahun kedua pandemi, sektor pariwisata perlahan mulai bangkit dengan pertumbuhan sebesar 3,9 persen.
"Kemudian pada 2022, pertumbuhan melonjak menjadi 11,9 persen dan tahun lalu (2023), tumbuh 10 persen," jelas Sri dalam International Tourism Investment Forum 2024 di Swissotel PIK Avenue, Jakarta Utara, Rabu (5/6/2024).
"Pertumbuhannya masih dua digit di atas rata-rata pertumbuhan nasional yang sebesar 5 persen," lanjutnya.
Lebih lanjut, menteri yang kerap disapa Srimul itu menyebutkan bahwa sektor pariwisata dalam bidang akomodasi, makanan, dan minuman telah menyentuh angka 14,8 persen alias di atas level sebelum pandemi.
"Jadi, ini sangat bagus. Artinya bukan hanya tingkat pertumbuhannya saja, tetapi sudah mulai teratasi," kata Sri Mulyani.
Meskipun sektor pariwisata sudah tumbuh hampir 15 persen, Sri Mulyani mengaku bahwa jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berlibur di Indonesia masih belum sepenuhnya pulih dari sebelum pandemi.
"Jika dilihat, rata-rata kunjungan bulanan wisman, dalam hal ini sebelum pandemi selalu berkisar 1,2 hingga 1,3 juta [orang]," beber Sri Mulyani.
"Saat ini kita masih di atas sekitar 900 atau 1 juta. Jadi, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan," sambungnya.
Secara rinci, Sri menyebutkan bahwa baru hanya tiga negara yang "menyumbang" jumlah wisatawan ke Indonesia dengan level serupa sebelum pandemi, yakni Belanda, Australia, dan Rusia.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total jumlah wisman pada 2023 lalu mencapai 11,68 juta kunjungan dengan target sebelumnya 8,5 juta. Capaian pada 2023 ini meningkat sebanyak 98,3 persen dibandingkan pada 2022.
Meskipun meningkat setiap tahunnya, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia pasca pandemi memang belum menyentuh level sebelumnya. Sebelum pandemi Covid-19, terutama pada 2019, total jumlah kunjungan wisman jauh lebih tinggi daripada data terakhir pasca pandemi (2023), yakni mencapai 16,11 juta orang.
(haa/haa)