²©²ÊÍøÕ¾

Mendag Zulhas Ungkap Ada yang Senang Efek Rupiah Melemah

Martyasari Rizky, ²©²ÊÍøÕ¾
21 June 2024 15:17
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat ditemui usai peluncuran ekspor baja di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Martyasari RIzky)
Foto: Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat ditemui usai peluncuran ekspor baja di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Martyasari RIzky)

Purwakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai Bank Indonesia mempertahankan suku bunga. Mengutip data Refinitiv rupiah pada perdagangan Jumat (21/6/2024) dibuka Rp16.440 terhadap dolar AS, melemah 0,09%. Posisi ini merupakan yang terparah sejak era pandemi Covid-19 yang terjadi sekitar empat tahun lalu.

Merespons hal itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebut pelemahan rupiah di sektor perdagangan tidak selalu berakhir negatif, melainkan ada sisi positif yang bisa diambil ketika kondisi itu tengah terjadi.

"Ya memang ada dua sisi ya (di perdagangan). (Saat rupiah melemah) ekspor pasti tambah untung, eksportir pasti senang. Tapi kan yang importir teriak," kata Zulhas saat ditemui di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6/2024).

Oleh karena itu, menurutnya, stabilitas nilai tukar rupiah harus dijaga. Ia pun meyakini nilai tukar rupiah ke depannya akan lebih terkendali, meskipun saat ini masih dalam kondisi melemah. Zulhas menyebut nilai tukar rupiah saat ini sudah jauh lebih baik.

"Oleh karena itu harus dijaga stabilitasnya. Jadi saya kira Insyaallah nilai tukar akan terkendali, dan walaupun kita melemah, tapi kan kita jauh lebih baik," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan terus mengawasi pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Dia mengatakan Dolar AS memang sedang kuat ditopang oleh kondisi ekonomi Amerika yang membaik.

"Ya kita monitor saja, karena kan terhadap berbagai mata uang, US Dolar kuat dan ekonomi US membaik," kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Kamis, (20/6/2024).

Airlangga mengatakan sebagai langkah antisipasi, pemerintah sejauh ini hanya akan memperhatikan pergerakan nilai tukar. Dia mengatakan Bank Indonesia (BI) mempunyai otoritas tertinggi untuk menjaga kestabilan nilai tukar.

"Kita monitor saja, karena itu BI yang akan terus memonitor," katanya.


(dce) Next Article Cek Penerapan Aturan Impor oleh TKI, Mendag Pastikan Ini di Lapangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular